1.500 Orang Menandatangani Peringatan Online Mendesak Presiden Lakukan Lockdown

oleh
Sebanyak 1.500 orang lebih dari berbagai latar belakang menandatangani
Sumber: katadata.co.id

1.500 Orang Menandatangani Peringatan Online Mendesak Presiden Lakukan Lockdown

www.suryanenggala.id-Sebanyak 1.500 orang lebih dari berbagai latar belakang menandatangani peringatan online mendesak agar Presiden Joko Widodo atau Jokowi segera melaksanakan karantina wilayah atau lockdown. peringatan diinisiasi oleh relawan Lapor Covid-19 menyusul meningkatnya kasus virus corona di sejumlah daerah.

Berdasarkan pantauan dari situs Lapor Covid-19, hingga Sabtu (19/6/2021) pukul 10.45 WIB, peringatan itu sudah ditekankan oleh 1.551 orang. Mereka menilai dalam situasi darurat kesehatan publik seperti sekarang, bukan waktunya lagi pemerintah memikirkan ekonomi, investasi, dan infrastruktur.

“Semakin Bapak (Presiden) menunda tindakan yang tegas, semakin besar dampak yang harus ditanggung. “isi peringatan online tersebut.

Peringatan ini juga berisi surat terbuka yang berisi 10 desakan kepada Jokowi. Masyarakat sipil mendesak agar Jokowi segera memperbaiki sistem penanganan gawat darurat terpadu, prehospital care, rujukan, ambulan dan pelayanan di puskesmas dan rumah sakit, serta meningkatkan kapasitas untuk mengantisipasi tingginya kasus corona.

“Mengeluarkan keputusan untuk karantina wilayah dan mempertegas pembatasan pergerakan fisik, dengan sanksi yang tegas, serta memberi dukungan kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan sosial. “isi peringatan tersebut.

Baca juga:

Ketiga, meningkatkan tes dan lacak Covid-19 yang sampai sekarang masih di bawah standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Keempat, menunda pembukaan sekolah tatap muka, sampai terjadi penurunan kasus.

Kelima, mendesak Jokowi untuk mempercepat vaksinasi gratis untuk semua orang di atas 18 tahun, dengan mengutamakan pada manusia lanjut usia. Keenam, memperbaiki sistem pendataan dan pelaporan kasus serta kematian karena Covid-19.

Pengendara motor melintasi mural bertema imbauan protokol kesehatan COVID-19 di kawasan Cakung Barat, Jakarta, Minggu (18/10/2020). Mural karya warga setempat tersebut bertujuan mengingatkan masyarakat akan pentingnya memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

Lapor Covid-19 memandang masyarakat harus memiliki gambaran yang akurat tentang kondisi pandemi. Mereka menyebut menutupi kasus dan kematian, hanya akan membuat masyarakat semakin lalai dengan protokol kesehatan.

Ketujuh, meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan sebagai bentuk penguatan puskesmas selaku garda terdepan layanan kesehatan masyarakat serta relawan Covid-19 termasuk petugas kecamatan/kelurahan/RW.

Kedelapan, mempertahankan fasilitas kesehatan khususnya puskesmas dan rumah sakit dengan suplai Alat Pelindung Diri (APD) yang baik dan sesuai standar. Kemudian, pembayaran insentif tenaga kesehatan sesuai tanggal yang dijanjikan, kesediaan alat penunjang kesehatan seperti kasur, tabung oksigen, obat-obatan, fasilitas tes, hingga reaktivasi rumah sakit atau fasilitas kesehatan tambahan.

Kesembilan, pemerintah harus menjamin perlindungan tenaga kesehatan serta jaminan insentif dan santunan bagi tenaga kesehatan. Terakhir, Jokowi didesak mengkomunikasikan kebijakan karantina wilayah dan pembatasan sosial yang ketat secara konsisten dan terus menerus.

Komunikasi kebijakan ini dilakukan melalui berbagai kanal media komunikasi yang dimiliki pemerintah nasional dan daerah. Selain itu, tokoh masyarakat, organisasi keagamaan dan elemen masyarakat lainnya harua dilibatkan hingga indikator epidemiologi memenuhi standar emas penanganan wabah.

(Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *