Dua Tim Operasi Kantor SAR Surabaya Dikerahkan Cari Korban Tanah Longsor Nganjuk

oleh
Operasi penyelamatan korban longsor Desa Selopuro (foto: Humas SAR Surabaya)

Dua Tim Operasi Kantor SAR Surabaya Dikerahkan Cari Korban Tanah Longsor Nganjuk

www.suryanenggala.id -Nganjuk. Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Surabaya mengerahkan sebanyak dua tim untuk membantu upaya pencarian warga Desa Selopuro, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, pada Senin (15/02/2021).

Tim SAR Surabaya berkoordinasi dalam penyelamatan korban longsor Selopuro (dok: Humas SAR Surabaya)

Dua tim operasi ini bergabung dengan sejumlah unsur SAR yang ikut dalam upaya pencarian para korban, diantaranya tim dari Polres Ngajuk, BPBD kabupaten Nganjuk, Polsek Selopuro, Koramil Selopuro, dan potensi SAR lainnya.

Kepala Kantor SAR Surabaya, Hari Adi Purnomo mengatakan, sebanyak 2 tim operasi yang beranggotakan 15 orang penyelamat/rescuer dari Kantor SAR Surabaya dan Pos SAR Trenggalek. Kedua tim ini menuju ke lokasi longsor dengan sejumlah peralatan SAR pendukung.

Selain personel rescuer terlatih, lanjut Hari, Kantor SAR Surabaya juga mengerahkan satu unit alat berat berupa Excavator untuk mempermudah upaya pencarian 16 orang korban tanah longsor yang belum ditemukan.

16 korban inp, terdiri dari 12 orang dewasa dan 4 orang Balita/anak-anak. Adapun ke 16 korban ini yaitu : Muryanto, Parmiati, Friska, Yono, Yatini, Umi, Darimun, Muryam, Sunarsih, Prasetyo, Rama, Yatemo, Putra, Dimas, Nendra, dan Rehan.

Selain 16 orang korban yang belum ketemu, bencana tanah longsor yang terjadi pada Minggu (14/02/2021) sekitar pukul 19.00 WIB ini juga mengakibatkan 3 orang berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat, serta  2 orang dalam kondisi meninggal.

Tiga orang warga desa Selopuro yang selamat yaitu: atas nama Juni dan Fatim yang saat ini berada RSUD Nganjuk. Satu korban bernama Yuli yang berada  PKM Ngetos. Sedangkan nama 2 orang korban meninggal bernama Sri Utami dan Khasanah.

Sementara itu, saat wawancara terpisah, Kasi Operasi Kantor SAR Surabaya, I Wayan Suyatna menjelaskan, dalam upaya pencarian 16 orang korban ini, personel tim SAR gabungan terbagi menjadi dua SRU (Search and Rescue Unit).

SRU pertama melakukan pencarian secara manual dengan menggunakan sejumlah peralatan pendukung, seperti Alkon (mesin pompa air), sekop, dan cangkul. SRU kedua melakukan pencarian dengan menggunakan excavator.

Sejumlah kendala tim SAR gabungan saat melakukan upaya pencairan korban, antaranya cukup sulitnya akses jalan untuk alat berat menuju ke lokasi, kondisi lokasi tanah longsor yang cukup curam, dan masih ada retakan tanah di sekitar lokasi.

Hingga berita ini, tim SAR gabungan masih berupaya untuk mencari keenambelas korban.

(Hms)

Response (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *