Ponpes Mojo Tolak Battle Sound DJ Dancer yang diadakan dilapangan Mojo Dengan Berkirim Surat ke Kapolresta Kediri

oleh

Ponpes Mojo Tolak Battle Sound DJ Dancer yang diadakan dilapangan Mojo Dengan Berkirim Surat ke Kapolresta Kediri

www.suryanenggala.id. Kediri– Untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda, bakal digelar Battle Sound menghadirkan DJ dan Dancer bertempat di Lapangan Desa Ngadi Kecamatan Mojo. Acara direncanakan tanggal 7-8 Oktober 2022, ternyata mendapat penolakan dari Yayasan Pendidikan Islam Al Roudloh, merupakan pondok pesantren berada di desa setempat.

Surat penolakan pun telah dikirimkan kepada Kapolres Kediri Kota AKBP Wahyudi pada 27 September lalu dan ditembuskan kepada Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta.

Berikut kutipan isi suratnya ;

Kediri. 27 September 2022
Kepada Yth.
KA.POLRES KEDIRI KOTA

Kami sampaikan kepada Bapak Ka. Polres Kediri Kota bahwasanya kami, Keluarga Besar Alm. KH. Moh. Asmuni Abdurrohman dan Lingkungan, menolak dengan tegas diadakannya acara DJ dan dancer di Lapangan Desa Ngadi pada tanggal 7-8 Oktober 2022.

Kami sekeluarga dan lingkungan sangat resah dan tidak nyaman diadakannya acara yang tidak mendidik tersebut. Apalagi bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Kami menolak keras acara tersebut dikarenakan di dusun kami adalah lingkungan pesantren dan lingkungan pendidikan.

baca juga:

Untuk itu kiranya agar Bapak Ka.Polres Kediri Kota dapat meninjau kembali izin diadakannya ara tersebut di desa kami. Kami ucapkan terima kasih atas perhatian Bapak Ka. Polres Kediri Kota agar tidak diizinkannya kegiatan DJ dan dancer di lingkungan kami.

Semoga Allah SWT memberikan kemudahan serta kelancaran Bapak Ka. Polres Kediri Kota dalam melakukan langkah baik demi kemaslahatan semuanya, Amin ya robba ‘alamin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Hormat kami,
Moh. Khotib – Usdtadz
K.H. Moh. Khoiriman – Pengasuh Pesantren

tembusan:

Ka. Polda Jawa Timur

Ka. Polsek Mojo

Atas penolakan tersebut, pihak Polres Kediri Kota menggelar mediasi, bertempat di Ruang Pertemuan Bag Ops Polres Kediri pada Selasa, 4 Oktober 2022 pukul 13.00 wib. Dikonfirmasi hasil pertemuan melalui panitia penyelenggara, Suliyono yang juga warga setempat. Bahwa menduga ada sengaja pihak-pihak menggagalkan acara ini.

“Saya mewakili IPK (Ikatan Pemuda Kediri) selaku penyelenggara acara menjelaskan. Bahwa ada pihak-pihak sengaja ingin menggagalkan acara ini. Jare nanti ada wedoke udo-udo dan sebagainya. Hal ini menjadikan mbah kyai tidak berkenan. Kami juga sudah sowan ke mbah kyai dan akhirnya beliau memahami serta mengijinkan acara ini digelar,” jelas Suliyono, Selasa (04/10).

Bahwa digelarnya acara ini, Suliyono yang juga Ketua DPC Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kabupaten Kediri menjelaskan. “Padahal digelarnya acara ini, agar ekonomi akan bangkit dengan warung-warung nanti menjadi ramai pembeli. Saat mediasi tadi,kami semua hadir termasuk Mas Tomi selaku ketua umum. Kapolsek dan Danramil Mojo juga Kades Ngadi. Namun dari pihak yang mengajukan penolakan, tidak ada satupun yang memberi keterangan.

(Sumber : Gerak News)

(yuli/achm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *