Polisi Ungkap Kasus Penipuan Online dan Akses Ilegal Data Perbankan

oleh -140 Dilihat
Oplus_1026

Polisi Metro Ungkap Kasus Penipuan Online dan Akses Ilegal Data Perbankan

Suryanenggala.id, JAKARTA – Direktorat Reserse Kriminal Khusus Subdit IV Siber Polda Metro Jaya bersama Satgas PASTI (Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal) dan Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI), mengungkap kasus penipuan online dan tindak pidana akses ilegal terhadap sistem elektronik perbankan yang menyebabkan kerugian hingga ratusan juta rupiah.

Dalam konferensi pers yang digelar hari ini, di depan Gedung Humas Polda Metro Jaya, Jum’at (9/5/2025), Kasubbid Penmas Bidang Humas Polda Metro Jaya AKBP Reonald Simanjuntak, Ia menjelaskan bahwa Satuan Reskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta telah melakukan klarifikasi terhadap sembilan orang yang membawa perangkat seperti ponsel dan kartu perdana. Diduga, alat-alat tersebut akan digunakan sebagai sarana dalam melakukan tindak kejahatan digital. Selain itu, delapan orang pemilik rekening yang dicurigai turut membantu aktivitas tersebut juga telah diperiksa.

Petugas Avsec (Aviation Security) turut diperiksa dalam rangkaian penyelidikan ini. Sejumlah pasal yang diterapkan dalam penyidikan antara lain Pasal 67 juncto Pasal 63 UU No. 27 Tahun 2023 tentang Perlindungan Data Pribadi, Pasal 82 dan 85 UU No. 3 Tahun 2011 tentang Transfer Dana, serta Pasal 3, 4, dan 5 UU No. 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

Modus Link Phishing dan Pengambilalihan Rekening

Dalam kasus terpisah, polisi juga berhasil mengungkap tindak pidana akses ilegal terhadap sistem elektronik milik nasabah bank melalui teknik phishing. Modus ini berawal dari pesan WhatsApp yang dikirim oleh pelaku yang menyamar sebagai pihak bank. Dalam pesan tersebut, korban diarahkan untuk mengisi formulir melalui tautan palsu guna membatalkan transaksi pembelian pulsa fiktif senilai Rp3 juta.

Tanpa curiga, korban mengisi data pribadi seperti nomor rekening, nama lengkap, nama orang tua, hingga kode OTP. Setelah itu, rekening korban dibobol dengan transaksi senilai Rp100 juta.

Tersangka berinisial AL, yang kini masih buron (DPO), diketahui telah menjalankan aksinya sejak tiga tahun terakhir. Polisi berhasil menangkap salah satu pelaku pada 27 April 2025 di Sumatera Selatan.

Peringatan dan Imbauan Kepada Masyarakat

Kapolda Metro Jaya melalui  Kasubbid Penmas Bidang Humas Polda Metro Jaya AKBP Reonald Simanjuntak mengimbau masyarakat untuk tidak mudah tergiur oleh iming-iming hadiah, diskon besar, atau pesan mencurigakan yang mengatasnamakan bank, pajak, atau institusi resmi lainnya.

Masyarakat diingatkan:

Jangan memberikan data pribadi, OTP, atau nomor rekening kepada pihak yang tidak dikenal.

Hindari mengklik tautan mencurigakan yang dikirim melalui pesan instan atau email.

Gunakan selalu situs dan layanan resmi bank, termasuk call center yang tertera di kartu ATM/kredit.

Segera lapor ke polisi jika menemukan aktivitas mencurigakan atau menjadi korban penipuan.

Satgas PASTI mencatat telah memblokir lebih dari 44.000 rekening yang terindikasi digunakan untuk penipuan. Kolaborasi antar lembaga diharapkan terus memperkuat perlindungan terhadap masyarakat dari kejahatan digital yang makin marak.

Lindungi data pribadi Anda. Waspadalah terhadap segala bentuk penipuan online. Laporkan aktivitas mencurigakan ke kantor polisi terdekat.

(Tk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *