Terlalu !!! Dugaan Rp 10 Triliun Proyek dan Investasi Fiktif Telkom

oleh -93 Dilihat
Oplus_131072

Terlalu !!! Dugaan Rp 10 Triliun Proyek dan Investasi Fiktif Telkom

Suryanenggala.id, Jakarta – Setelah kasus proyek fiktif TaniHub yang menggarong uang Telkom Rp 400 Miliar, borok BUMN itu makin terbuka. Sumber internal yang jengah dengan perilaku Dewan Direksi Telkom membocorkan pelbagai proyek fiktif di perusahaan telekomunikasi plat merah itu. “Total proyek bermasalah lebih dari 10 triliun. Saya akan buka satu per satu. Saya akan cicil,” ujar seorang karyawan di lantai 36 Gedung Telkom Hub Jakarta.

Redaksi menerima daftar proyek fiktif di Telkom yang sungguh tak masuk akal. Setidaknya ada lebih dari seratus proyek. Tapi besaran detilnya masih ditutup tinta hitam. Sumber Redaksi baru membuka tiga proyek saja, yakni:

  1. Proyek PT Telering Onyx Pratama (TOP) dan Asiatel

Dalam proyek ini nilai kerugian Telkom tercatat ratusan miliar. Dari kronologi yang dibocorkan ke redaksi, ini adalah pengadaan perangkat tablet Samsung Tab S3 dengan Nilai Total Rp 322.871.362.500 yang dipecah kepada dua anak perusahaan Telkom, TelkomInfra dan TelkomSigma. Cilakanya, Telkom baru menerima pembayaran down payment (DP) proyek sebesar Rp 18,9 miliar. Sedangkan Telkom, melalui anak usahanya, sudah melunasi pembelian barang ke vendor EraKomp. Telkom sempat menerima pembayaran berupa cek dari TOP. Tapi ternyata itu hanya cek bodong yang tak bisa dicairkan. Belakangan diketahui vendor EraKomp terafiliasi dengan bowheer TOP. Mereka bekerja sama dengan pejabat tinggi Telkom untuk merampok uang TELKOM.

  1. Proyek TOP-Visiland

Ini mirip dengan proyek sebelumnya. Telkom seolah mendapat order pengadaan PC All In One Lenovo senilai Rp 95.874.678.500. Telkom lantas menunjuk anak usaha, TelkomSigma, untuk menjalankan proyek. Penunjukan anak usaha ini diduga kuat agar mudah untuk pengaturan konkalikong dengan pihak vendor. TelkomSigma kemudia menunjuk Visiland sebagai vendor pemasok komputer. Anehnya, meski Telkom baru menerima down payment (DP) sebesar Rp 9,5 miliar, Telkom meminta TelkomSigma untuk melunasi pembelian komupter ke Visiland. Seperti diduga, hingga hari ini Telkom tak pernah menerima pelunasan pembayaran proyek. “Puluhan miliar mengalir sampai jauh. Saya tahu siapa saja direksi yang bermain,” ujar sumber Redaksi di lantai 36 gedung Telkom Hub.

  1. Proyek VSC Indonesia Satu

Ini adalah proyek pengadaan manajemen layanan visa Arab Saudi Untuk PT VSC Indonesia Satu. Awalnya VSC dan Telkom membuat perjanjian proyek recurring Rp 20,22 miliar per 3 bulan, dengan masa Kontrak dua tahun. Pada proyek ini Telkom sudah membayar setidaknya Rp 67 miliar untuk pengadaan perangkat proyek. Sayangnya, hingga saat kesepakatan dengan pihak Arab Saudi, layanan tersebut tak bisa diselenggarakan. Karena berulang kali wanpretasi, pihak Arab Saudi memutuskan kontrak dengan VSC-Telkom, dan memindahkan pekerjaan ke pihak Biometrik Kharisma Universal. Kini layanan ini sudah beroperasi dengan baik. Telkom, selain kehilangan dana investasi puluhan miliar, juga dianggap tak cakap di mata pihak Arab Saudi.

Sumber Redaksi di Telkom menyatakan akan membongkar kasus-kasus lainnya. “Ada yang lebih besar. Ratusan juta dolar melibatkan Direksi. Pekan depan saya bocorkan. Tunggu saja,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *