Tekan Angka Stunting, Bupati Ikfina Bina KPM Eks Wilayah Pembantu Bupati Jabung

oleh
Tekan Angka Stunting, Bupati Ikfina Bina KPM Eks Wilayah Pembantu Bupati Jabung
Foto:Ajb/Ar

Tekan Angka Stunting, Bupati Ikfina Bina KPM Eks Wilayah Pembantu Bupati Jabung

www.suryanenggala.id – Kabupaten Mojokerto. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto terus berupaya dalam menekan angka stunting diwilayahnya. Maka untuk menguatkan fondasi dalam mencegah stunting, Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati menggelar pembinaan kepada para kader Pembangunan Manusia (KPM) yang berada eks. Wilayah Pembantu Bupati Jabung.

Pembinaan KPM yang menyasar empat kecamatan yakni Kecamatan Pacet, Trawas, Gondang dan Jatirejo tersebut, berlangsung di Pendopo Kecamatan Pacet. Pada kesempatan tersebut, Bupati Ikfina akan fokus membahas terkait aksi konvergensi pencegahan stunting hingga kiat-kiat pencegahan yang harus dilakukan kedepannya.

Dalam arahannya, Bupati Ikfina menjelaskan, bahwa aksi konvergensi yang merupakan intervensi yang dilakukan secara terkoordinir, terpadu, dan bersama-sama menyasar kelompok sasaran prioritas yang tinggal di desa untuk mencegah stunting tersebut sangat dibutuhkan terutama pada pemerintah daerah.

Dimana penyebab stunting itu sendiri terdiri dari banyak aspek dan kompleks, sehingga untuk mencegahnya perlu diadakan kerja sama yang bersifat masif dengan fokus yang menyeluruh atau total.  

“Penanganan stunting itu tidak cukup hanya dengan pemberian makanan atau nutrisi, tetapi juga harus ditopang dengan berbagai hal lain, faktor lain yang mempengaruhi penyebab stunting juga harus diselesaikan,” jelasnya, pada Senin (2/9) siang.

Lebih lanjut, Bupati dengan gelar dokter ini juga membeberkan terkait aksi konvergensi yang menurutnya bersifat lintas sektoral, baik itu secara vertikal yang dimulai dari tingkat desa, kecamatan, hingga kabupaten/kota maupun secara horizontal atau kedinasan. Menurutnya setiap pihak harus bertanggung jawab dan fokus pada permasalahan pencegahan dan pengurangan angka stunting ini. Karena itulah Ia menganggap bahwa aksi konvergensi ini sangat penting dan harus diterapkan di Bumi Majapahit.

“Untuk menangani stunting ini, pemerintah butuh yang namanya aksi konvergensi,” ungkapnya.

Tak hanya itu, dalam mencegah terjadinya balita stunting Bupati Ikfina juga menjelaskan terkait penyebab terjadinya stunting pada balita diantaranya bayi lahir prematur, ibu hamil dengan kondisi KEK (kekurangan energi kronis), ibu hamil risti (risiko tinggi) dan adanya kehamilan yang tidak diinginkan.

Terkait penyebab bayi stunting karena kehamilan yang tidak diinginkan, Bupati Ikfina juga mengatakan bahwa Pemkab Mojokerto telah menjalin perjanjian atau MoU dengan sekolah-sekolah di bawah naungan Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto. Dimana MoU tersebut para pendidik harus bertanggung jawab dalam mengawasi siswanya.

Sehingga langkah ini dilaksanakan diharapkan dapat mencegah adanya kehamilan di lingkup pelajar yang bisa mengakibatkan adanya bayi stunting dikarenakan usia yang belum matang.

“Kita sudah buat MoU terkait para siswa yang hamil di luar nikah untuk instansi pendidikan di bawah naungan Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto, jadi apabila ada siswinya yang hamil maka catatan kinerja kepala sekolah yang bersangkutan akan dikurangi, jadi muridnya harus selalu diawasi,” terangnya.

Orang nomor satu dilingkup Pemkab Mojokerto juga menambahkan tentang penjelasan terkait pentingnya pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama kepada bayi yang baru lahir, yang sangat berpengaruh terhadap imun atau kekebalan tubuh bayi, hingga penanganan kepada bayi dengan kondisi gizi kurang dan gizi buruk yang juga harus diseriusi, agar tidak sampai terjadinya bayi stunting.

Di akhir materinya, bupati Ikfina berpesan agar para anggota KPM di tiap desa untuk fokus terhadap kinerjanya, termasuk dalam mengolah data dan temuan di lapangan. Nantinya berdasar dengan data dan temuan para KPM, Pemkab Mojokerto bisa menentukan terkait kebijakan dan sasaran demi terciptanya Kabupaten Mojokerto ‘Zero Stunting’.

“Tolong nanti di desa (KPM) benar-benar fokus, termasuk dalam mengolah data bayi stunting maupun yang terancam stunting, agar kita bisa tepat sasaran, mari kita berpikir dan melakukannya (pencegahan stunting) bersama-sama, karena ini merupakan aksi konvergensi stunting,” pungkasnya

Diketahui pada pelaksanaan pembinaan PKM juga turut dihadiri pula oleh Kepala DPMD Kabupaten Mojokerto Yudha Akbar Prabowo, Camat Pacet, Forkopimca Pacet, dan Kepala KUA Pacet.

(Sumber : Diskominfo Kab Mojokerto)

(Prm;gd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *