Surya Nenggala

Idul Adha 1444 H, Yayasan Nanggala Aluguro Qurban Hingga ke Pelosok

Idul Adha 1444 H, Yayasan Nanggala Aluguro Qurban Hingga ke Pelosok

www.suryanenggala.id, Ngawi – Memperingati Hari Raya Idul Adha 1444 H/2023, Yayasan Nanggala Alugoro kembali melaksanakan kegiatan qurban berupa 1 ekor sapi. Sasaran utama dengan berbagi daging kurban ke daerah-daerah terpencil.

Panitia qurban Yayasan Nanggala Alugoro 2023,Enis Sukmawati, S.H menuturkan, setiap tahunnya yayasan ini memiliki agenda rutin bakti sosial korban di daerah terpencil dalam rangka memperingati hari raya Idul Adha. Dengan terlaksananya acara ini, diharapkan dapat membantu masyarakat di daerah terpencil.

“Untuk berbagi rezeki berupa daging sapi atau daging kambing qurban tahun kemarin diadakan di Kabupaten Ponorogo. Kemudian, tahun 2021 diadakan di Kabupatn/kota Malang, dan tahun 2023 ini diadakan di Kabupaten Ngawi. Tepatnya di desa Sidorejo dusun Karangpoh, Kecamatan Karangjati, kabupaten Ngawi, Jawa Timur ,” kata Sukmawati di lokasi, Jumat (30/6/2023).

Acara ini dihadiri oleh keluarga besar kantor hukum nanggala Alugoro pimpinan bapak Ahmad Junaidi,S.H beserta keluarga besar Suryanenggala.id Media dengan pimpinan redaksi bapak Sujatmiko.

Ia berharap kegiatan ini bisa berkelanjutan untuk beberapa tahun kedepannya dan bisa bermanfaat untuk masyarakat daerah tertinggal atau terpencil.

“Semoga kegiatan berbagi sampai pelosok ini terus berlanjut hingga tahun depan, dan semoga kegiatan ini bermanfaat bagi masyarakat khususnya di daerah terpencil di Indonesia,” ucap Sukmawati.

Lebih lanjut Enis menjelaskan sebab kegiatan tersebut berpindah-pindah lokasi setiap tahunnya.

“Karena kita ingin melakukan pemerataan dalam melakukan qurban, jadi sebelum kita mengadakan acara kita survei lokasi terlebih dahulu di daerah tersebut ada korban sapi atau tidak. Selanjutnya, lokasi daerahnya juga mempengaruhi seperti daerah yang tertinggal, kemudian sulit akomodasi dan jalannya. Supaya kita juga berbagi kebahagiaan tidak hanya untuk masyarakat yang tinggal di perkotaan tapi juga masyarakat di daerah desa terpencil,” pungkasnya

(Titik)

Exit mobile version