Salam Seduluran, Komunitas STMJ Bagikan Nasi Bungkus Gratis di Jalan

oleh

Salam Seduluran, Komunitas STMJ Bagikan Nasi Bungkus Gratis di Jalan

www.suryanenggala.id, Surabaya, – Komunitas Salam Seduluran Tanpa Memandang Jabatan (STMJ) membagi-bagikan 100 porsi nasi bungkus gratis bagi warga kurang mampu di sekitar jalan Surabaya, Jawa Timur.

Ketua Salam STMJ, Zainul Imam Syafi’i S.H., M.H, mengatakan kegiatan tersebut sengaja dilakukan dalam rangka berbagi kepada sesama.

“Rejeki memang beda dan kita juga tidak tau kapan kita dapat rejeki, namun jika kita diberikan rejeki harus ingat dengan sesama, karena cobaan bukan karena kesusahan, namun kebahagiaan juga cobaan,” kata Imam kepada wartawan di lokasi, Kamis (9/3/2023).

Imam menyebut, sesuai dengan motto salam STMJ, dalam hidup di dunia pasti membutuhkan pertolongan orang lain. Untuk itu ia membagi nasi kotak kepada warga yang membutuhkan.

“Sesuai motto yang selama ini saya pakai, Salam STMJ (seduluran tanpa memandang jabatan) karena kita hidup di dunia tidak bisa sendiri dan pasti masih butuh tangan orang lain, maka dari itu kalau orang jawa bilang ‘OJO RUMONGSO BISO amargo ijek butuh tangane wong liyo,” ucapnya.

Rencananya, kegiatan bagi-bagi nasi bungkus tersebut akan rutin dilakukan dalam rangka berbagi kepada warga yang membutuhkan.

Imam menambahkan, komunitas salam STMJ tersebut berdiri sendiri dari rekan-rekannya yang ikut bergabung dengan tujuan yang sama yaitu berbagi kepada sesama.

Motivasi dibentuknya komunitas STMJ sendiri, kata Imam, untuk mengingatkan kepada sesama agar saling mengormati dan tidak membeda-bedakan status sosial.

“Salam STMJ berdiri sendiri, alhamdulillah setelah saya bagi-bagi nasi gratis ada rekanan yang ikut gabung, motivasi saya seperti ini karena saya ingin saling mengingatkan saja bahwa nasib seseorang tidak ada yang tau dan kita berharap agar saling menghormati saja biar inget asal usulnya,” ungkapnya.

“Jangan lupa dulu seperti apa sekarang siapa, inti dari semua itu jangan membeda-bedakan. Itu yang saya ambil dari motto saya selama ini. Karena saya tidak bisa maju dan hidup tanpa (bantuan) orang lain,” pungkas Imam.

(titik)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *