Bupati Sidoarjo Apresiasi Pelajar SMP Negeri 1 Jabon Berhasil Membuat 100 Jenis Makanan dan Minuman Tradisional

oleh
Bupati Sidoarjo Apresiasi Pelajar SMP Negeri 1 Jabon Berhasil Membuat 100 Jenis Makanan dan Minuman Tradisional

Bupati Sidoarjo Apresiasi Pelajar SMP Negeri 1 Jabon Berhasil Membuat 100 Jenis Makanan dan Minuman Tradisional

www.suryanenggala.id – Sidoarjo. Berbagai jenis makanan dan minuman tradisional dibuat pelajar SMPN 1 Jabon. Lebih kurang 100 produk yang dipamerkan di SMPN 1 Jabon pagi tadi, Senin, (19/12). Bazzar kewirausahaan pelajar SMPN 1 Jabon tersebut mengisi kegiatan gebyar Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Kewirausahaan dengan 100 makanan dan minuman tradisional. Kegiatan yang digelar dalam rangka memperingati Hari jadi ke 38 SMPN 1 Jabon tersebut dibuka langsung Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor S.IP.

Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor atau yang akrab dipanggil Gus Muhdlor antusias terhadap produk makanan dan minuman tradisional yang dibuat siswa siswi SMPN 1 Jabon. Terlihat beberapa kali ia memborong makanan dan minuman di stan-stan yang dikunjunginya. Salah satunya stan pelajar yang menjual onde-onde.

Baca Juga :

Dalam kesempatan tersebut Gus Muhdlor mengatakan kegiatan seperti ini akan kembali mengenalkan makanan minuman tradisional kepada masyarakat. Khususnya kepada generasi muda. Menurutnya keberadaan makanan minuman tradisional saat ini sudah diabaikan masyarakat. Masyarakat khususnya generasi muda lebih mengenal makanan luar negeri daripada makanannya sendiri. Padahal kehadiran makanan tradisional seperti ini menjadi salah satu bentuk lokal wisdom masyarakat.

“Mohon maaf, perhari ini makanan tradisional seperti ini agak diabaikan, orang kenal teriyaki, tapi belum kenal cenil, belum tentu kenal blendung, belum kenal brubi,”ucapnya.

Oleh karenanya ia mengapresiasi kegiatan yang dilakukan SMPN 1 Jabon kali ini. Kegiatan tersebut akan mengedukasi generasi muda untuk lebih mengenal kuliner tradisional. Dengan begitu keberadaan makanan dan minuman tradisional tidak tergusur oleh makanan luar lainnya.

“Ini menjadi proses awal bagi merela untuk mengenal kuliner asli Sidoarjo, melestarikannya dan mempopulerkannya kembali,”ujarnya.

(Sumber : Pemkab Sidoarjo)

(hr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *