Wujudkan PAUD-HI, Bupati Ikfina : Upaya Kita Penuhi Kebutuhan Esensial Anak

oleh
Foto:Luq/Ar

Wujudkan PAUD-HI, Bupati Ikfina : Upaya Kita Penuhi Kebutuhan Esensial Anak

www.suryanenggala.id – Kabupaten Mojokerto. Pemerintah Kabupaten Mojokerto terus berupaya mendorong terwujudnya Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD-HI). Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati pun gencar menyampaikan hal tersebut dalam setiap agenda Pembinaan Bunda PAUD Desa.

Pada agenda Pembinaan Bunda PAUD Desa se-Kecamatan Pacet dan Trawas yang digelar Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto, Jumat (2/12) siang, Bupati Ikfina menyampaikan, peningkatan layanan Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD-HI) ini merupakan upaya Pemkab Mojokerto dalam memenuhi kebutuhan esensial anak.

“Kita harus terus bersama-sama mewujudkan dan meningkatkan layanan Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif di Kabupaten Mojokerto. Karena ini adalah upaya kita untuk memenuhi kebutuhan esensial anak,” tuturnya.

Kebutuhan esensial anak di luar pendidikan, yaitu kesehatan, gizi, pengasuhan, perlindungan dan kesejahteraan, sesuai dengan amanat Perpres Nomor 60 tahun 2013 tentang Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif.

Bupati Ikfina juga menyampaikan, pentingnya sosok Bunda PAUD dalam mendukung peningkatan layanan PAUD-HI tersebut. “Bunda PAUD adalah predikat yang diberikan kepada istri kepala daerah, kepala pemerintahan hingga kepala desa. Di setiap jenjang itu hanya ada satu Bunda PAUD,” ujarnya. 

Negara pun membebankan tugas kepada Bunda PAUD, yakni untuk mengupayakan layanan anak usia dini berkualitas di wilayahnya masing-masing. Ikfina yang merupakan Bunda PAUD Kabupaten Mojokerto pun menjelaskan tiga tugas tersebut. 

“Bagaimana mengupayakan layanan anak usia dini berkualitas? Pertama adalah aman, Bunda PAUD harus memastikan bahwa layanan pendidikan anak usia dini ini aman untuk anak-anak belajar. Kedua adalah nyaman, apakah kondisi layanan pendidikan anak usia dini ini nyaman untuk anak-anak belajar? Ini tugas Bunda PAUD untuk memastikan. Ketiga adalah menjamin fasilitas perkembangan secara utuh terutama yang berhubungan dengan proses belajar mengajar ini,” terangnya. 

Ikfina menyebut, Bunda PAUD merupakan figur sentral dalam mewujudkan Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD-HI). “Bunda PAUD adalah figur tokoh sentral yang mendorong upaya perwujudan PAUD yang berkualitas,” tandasnya. 

Bupati Ikfina juga meminta kepada para Bunda PAUD Desa agar berperan aktif menjalin kerjasama dan komunikasi di wilayahnya masing-masing. “Harus terus komunikasi, jalin kerjasama dengan desa atau lembaga-lembaga yang ada di desa, kalau ada Musrenbangdes tolong ikut, agar masukan yang menunjang suksesnya PAUD-HI bisa tercapai,” pintanya.

Mengapa begitu penting memperhatikan PAUD-HI? Bupati Ikfina menjelaskan, proses pertumbuhan dan perkembangan sel saraf otak memiliki masa waktu tertentu. Dimana saat masa pertumbuhan dan perkembangan tersebut terlewat, maka sudah tidak bisa diulang. 

Baca Juga :
Wujudkan PAUD-HI, Bupati Ikfina : Upaya Kita Penuhi Kebutuhan Esensial Anak
Foto:Luq/Ar
Wujudkan PAUD-HI, Bupati Ikfina : Upaya Kita Penuhi Kebutuhan Esensial Anak
Foto:Luq/Ar

“Proses pembentukan sel saraf otak sudah dimulai dari usia satu bulan kehamilan. Ini berkembang terus. Proses pertumbuhan dan perkembangan fungsi sel otak ada jadwalnya. Kalau sudah jadwalnya selesai ya selesai, tidak bisa ditunda,” tandasnya. 

Bupati dengan latar belakang dokter ini pun mencontohkan, fungsi sel otak untuk pendengaran dan penglihatan sudah mulai berkembang pada usia satu hingga tiga bulan sebelum bayi dilahirkan. 

“Saya pernah bilang, stimulasi dalam kehamilan itu penting. Karena otaknya yang berfungsi untuk pendengaran dan penglihatan ini sudah berkembang. Usia kandungan delapan bulan, menjadi perkembangan sel otak yang sangat luar biasa, maka dari itu stimulasi saat kehamilan sangat penting,” bebernya. 

Ketika bayi lahir, lanjutnya, puncak pertumbuhan dan perkembangan di usia tiga bulan pertama setelah lahir. “Setelah usia tiga bulan, pertumbuhannya akan turun dan akan selesai saat anak usia enam tahun. Karena ini yang tidak bisa dilewatkan, maka tolong dimanfaatkan dengan betul. 

Perkembangan paling kompleks, lanjut Ikfina, akan terjadi pada anak usia satu hingga enam tahun. “Satu tahun, dua tahun ini juga puncak-puncaknya. Fungsi otak yang paling kompleks, itu puncaknya di usia satu sampai lima tahun, itu saat dimana anak-anak di masa pendidikan PAUD,” tambahnya. 

Orang nomor satu di lingkup Pemerintah Kabupaten Mojokerto ini pun kembali menekankan, ketika PAUD-HI ini tidak bisa terlaksana dengan maksimal, maka masa-masa penting membentuk karakter anak anak terlewatkan. 

“Inilah ketika PAUD-HI tidak dilakukan, maka akan terlewat pendidikannya. Itulah yang membuat kita rugi, anak-anak yang kurang gizi ke depan tidak akan bisa maksimal. Kalau pertumbuhan dan perkembangan anak ini mencapai maksimal, disekolahkan kemana dan dimana pun, pasti akan cerdas,” imbuhnya. 

Dengan terwujudnya PAUD-HI di Kabupaten Mojokerto, Bupati Ikfina berharap, anak-anak Kabupaten Mojokerto akan sesuai dengan tujuan PAUD-HI, yakni sehat, cerdas, ceria dan berakhlak mulia. 

(Sumber : Diskominfo Kab Mojokerto)

(Khl;gd)

Response (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *