Revitalisasi BKR di Pohkecik, Bupati Ikfina Ajak Tekan Angka Pernikahan Dini

oleh
Foto:Luq/Ar

Revitalisasi BKR di Pohkecik, Bupati Ikfina Ajak Tekan Angka Pernikahan Dini

www.suryanenggala.id – Kabupaten Mojokerto. Program Bina Keluarga Remaja (BKR) yang merupakan salah satu program Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (DP2KBP2) Kabupaten Mojokerto terus digelar di sejumlah desa di Kabupaten Mojokerto.

Dalam agenda Revitalisasi BKR yang berlangsung di Desa Pohkecik, Kecamatan Dlanggu, Kamis (24/11) sore kali ini, Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati mengajak kepada peserta BKR untuk menekan angka pernikahan dini di Kabupaten Mojokerto. 

“Tingkat angka pernikahan dini di Kabupaten Mojokerto cukup tinggi, yang prosesnya minta dispensasi nikah dari pengadilan agama karena belum cukup umur. Namun disayangkan, pernikahan dini juga bertahan tidak lama dan mereka bercerai,” ujarnya. 

Ikfina menjelaskan, terjadinya pernikahan dini ini salah satunya adalah adanya dukungan dari beberapa orang tua yang khawatir akan efek pergaulan bebas kepada anaknya. 

“Beberapa orang tua banyak yang mendukung pernikahan dini dengan berbagai alasan, salah satunya gaya pacaran yang kebablasan. Namun harus kita lihat lagi, angka perceraian dari pernikahan dini ini cukup mengkhawatirkan,” jelasnya.

Program BKR, lanjut Ikfina, merupakan program pola pengasuhan terhadap anak usia remaja. Dimana program tersebut menyasar para orang tua yang memiliki anak remaja. Menurutnya, melalui BKR ini, orang tua akan lebih bisa belajar pola pengasuhan terhadap remaja yang baik.

Baca Juga :
Revitalisasi BKR di Pohkecik, Bupati Ikfina Ajak Tekan Angka Pernikahan Dini
Foto:Luq/Ar
Revitalisasi BKR di Pohkecik, Bupati Ikfina Ajak Tekan Angka Pernikahan Dini
Foto:Luq/Ar

“BKR itu kegiatan untuk orang tuanya, yang memiliki anak remaja dengan range usia 10 hingga 24 tahun. Dalam BKR, akan diajarkan bagaimana sih yang baik menjadi orang tua untuk remaja. Remaja itu harusnya curhatnya dengan orang tuanya, terbuka dengan orang tuanya, sehingga kita akan bisa memantau betul sampai seberapa jauh perkembangan anak remaja kita,” ungkapnya.

Bupati Ikfina mengatakan, banyak orang tua yang punya pola pikir dan anggapan berbeda ketika memiliki anak usia remaja. Mayoritas orang tua berpikir bahwa remaja sudah bisa mengurus dirinya sendiri dan tak memerlukan perhatian.

“Bukan berarti remaja sudah bisa memenuhi kebutuhannya sendiri, bukan berati mereka tidak memerlukan perhatian. Mereka butuh teman untuk bertukar pikiran. Apalagi jika remaja kita dalam kondisi akal dan aqilnya tidak seimbang,” jelasnya.

Bupati Ikfina berharap, para orang tua yang memiliki anak usia remaja dapat secara aktif mengikuti program BKR dari Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Mojokerto ini. 

“BKR ini penting untuk dijalankan. Ikhtiarkan agar konsisten berjalan. Saya minta tolong agar kita bergerak dalam program ini. Teman-teman PPKDB dan Sub PPKBD adalah fasilitator, tolong agar bisa melakukan evaluasi bersama. Jangan sampai kalau anak kita punya masalah, mereka curhat di media sosial dan orang lain. Jadilah orang tua terbaik yang bisa membimbing dan mendampingi,” pungkasnya. 

(Sumber : Diskominfo Kab Mojokerto)

(Khl;gd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *