Surya Nenggala

100 Guru PAUD se-Kabupaten Mojokerto Ikuti Pelatihan, Bupati Ikfina Imbau Kegiatan Bermain Anak PAUD Perlu Persiapan Baik

Foto:Ven/Ar

100 Guru PAUD se-Kabupaten Mojokerto Ikuti Pelatihan, Bupati Ikfina Imbau Kegiatan Bermain Anak PAUD Perlu Persiapan Baik

www.suryanenggala.id – Kabupaten Mojokerto. Sedikitnya 100 guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dari 18 Kecamatan se-Kabupaten Mojokerto mengikuti pelatihan agar dapat melaksanakan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan agar bermakna bagi anak. Pelatihan untuk guru PAUD tersebut digelar oleh mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Pada pelatihan guru PAUD yang bertajuk  ‘Kreativitas Kegiatan Bermain Menuju Merdeka Belajar di PAUD’, Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati mengimbau, kepada seluruh guru PAUD ketika berhadapan dengan anak usia dini, maka dalam melaksanakan kegiatan bermain harus dipersiapkan dengan baik.

“Jangan sampai bermainnya ini menjadi bermain yang tanpa ada muatan pendidikan apalagi kalau bermainnya yang memberikan bekas-bekas kekecewaan, rasa takut, rasa tidak nyaman, serta kesedihan. Seperti ketika dalam permainan anak ini merasa tidak dilibatkan, terabaikan, atau anak merasa dijatuhkan harga dirinya semacam dibully tanpa suatu kesengajaan. Ini akan menjadi satu hal-hal yang sangat berbahaya,” ucap Ikfina, di Pendopo Graha Maja Tama (GMT), Sabtu (12/11) pagi.

Selain itu, kegiatan pelatihan guru PAUD juga turut mengundang beberapa narasumber yang akan  memberikan materi tentang pembelajaran STEAM and loose part di PAUD yang disampaikan oleh Nur Asmaiyah. Materi tentang pembelajaran berbasis buku dengan pemanfaatan media canva dan google slides oleh Linda Winarni. Serta materi tentang komunikasi dan pengasuhan anak di era digital yang akan disampaikan oleh Khoirotul Ula.

Bupati Ikfina juga mengatakan, kalau ingin kedepannya bangsa Indonesia menjadi bangsa yang semakin menunjukkan identitasnya sebagai bangsa yang besar, produktif, kreatif, inovatif, serta dapat menunjukkan kemajuannya. Maka, Ia menilai, mempersiapkan SDM tidak bisa lepas dari pendidikan anak usia dini.

“Maka bermain pun butuh disiapkan, tetapi kalau guru PAUD mau berhadapan dengan siswanya dengan anak didiknya tanpa perencanaan ini sangat berbahaya,” menurutnya.

Bupati Ikfina berkomitmen, akan bergerak bersama-sama dalam meningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini di kabupaten Mojokerto yang memenuhi kriteria pendidikan PAUD Holistik Integratif (HI).

Baca Juga :
100 Guru PAUD se-Kabupaten Mojokerto Ikuti Pelatihan, Bupati Ikfina Imbau Kegiatan Bermain Anak PAUD Perlu Persiapan Baik
Foto:Ven/Ar
Foto:Ven/Ar

“Kita berproses bersama, karena anak-anak akan bisa  berproses dengan baik untuk stimulasinya dan pendidikanya, apabila anak-anak dalam kondisi sehat, anak-anak dari rumah yang berangkat dengan penuh kebahagiaan karena berlimpah kasih sayang dari orangtuanya, dan anak-anak bisa berproses dengan baik dengan stimulasi yang kalian berikan apabila anak-anak ini berada dalam kondisi pengasuhan yang aman dari orang tuanya, keluarganya, maupun masyarakat di sekitarnya,” jelasnya.

“Sehingga tidak hanya stimulasi berupa pendidikan saja yang akan menjadi prioritas kita terhadap anak usia dini tetapi pemenuhan kebutuhannya dalam hal gizi kesehatan pengasuhan dan juga perlindungan betul-betul harus kita siapkan,” tambahnya.

Orang nomor satu dilingkup Pemerintah Kabupaten Mojokerto juga mengharapkan, kehadiran para mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya dalam memberikan pelatihan kepada guru PAUD di Kabupaten Mojokerto dapat mewarnai pendidikan anak usia dini di Kabupaten Mojokerto.

“Tentunya bisa meningkatkan kreativitas dari para pendidik anak usia dini yang hadir pada hari ini, dalam menciptakan dan membuat serta mengajak anak-anak untuk bermain lebih kreatif dan tentunya lebih bisa menunjukkan karakter bangsa Indonesia,” jelasnya.

Sementara itu, dosen pembimbing Pascasarjana Unesa Dr. Wiryanto mengatakan, sebagai guru harus taat pada empat kompetensi yakni kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.

“Nah profesionalisme itu tidak hanya cukup mampu menguasai tentang materi, tetapi bagaimana mengimplementasikan pembelajaran dengan kontekstual khususnya di TK. Jadi ilmu teori-teori tentang belajar dipakai hanya mengajarkan konsep, karena anak masih pra-operasional konkret. Jadi belajar itu harus konkret, semi konkret, dan abstrak,” pungkasnya.

Diketahui dalam pelaksanaan pelatihan guru PAUD tersebut, juga dihadiri Ketua DPRD Kabupaten Mojokerto Ayni Zuroh, Kepala Bidang PAUD Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto, Ketua HIMPAUDI, Ketua HP3.

(Sumber : Diskominfo Kab Mojokerto) 

(Prm;gd)

Exit mobile version