Bupati Mojokerto Buka Musker III MWCNU Puri

oleh
Foto:Luq/Ar

Bupati Mojokerto Buka Musker III MWCNU Puri

www.suryanenggala.id – Kabupaten Mojokerto. Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati secara langsung membuka Musyawarah Kerja (Musker) III MWCNU Kecamatan Puri, Sabtu (4/9). Dimulainya Musker III MWCNU Kecamatan Puri ini ditandai dengan penabuhan rebana yang dilakukan Bupati Ikfina bersama Forkopimca Puri dan Tokoh NU Kecamatan Puri. 

Dalam sambutan arahannya, Bupati Ikfina berharap Musker III MWCNU Kecamatan Puri ini berlangsung lancar dan dapat menghasilkan gagasan-gagasan positif guna membantu Pemerintah Kabupaten Mojokerto melakuka  pembangunan daerah secara bersama-sama. 

“Musyawarah Kerja ketiga yang diadakan MWCNU Kecamatan Puri ini tentunya salah satu bentuk agenda evaluasi program kerja MWCNU periode kepengurusan 2018 hingga 2023. Jadi ini nanti silahkan dievaluasi, program mana yang sudah berjalan namun masih belum maksimal, dan program yang belum terlaksana. Agar bisa menemukan solusi, sehingga nanti program-program kerja kepengurusan 2018-2023 bisa selesai dengan baik,” ungkapnya. 

Selain itu, Bupati Ikfina juga menyinggung terkait aset. Baik aset milik MWCNU, PCNU atau pun masyarakat NU yang lain. Agar status aset bisa diperjelas dan memiliki dokumen resmi. Hal ini tentunya bertujuan agar dikemudian hari tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terkait status aset yang mendukung program-program kerja NU. 

Baca Juga :
Bupati Mojokerto Buka Musker III MWCNU Puri
Foto:Luq/Ar
Bupati Mojokerto Buka Musker III MWCNU Puri
Foto:Luq/Ar

“Masalah aset, ini masalah yang harus betul-betul di selesaikan secara hukum dan rinci. Kalau menyangkut aset, ini adalah aset ummat. Kalau tidak diselesaikan secara sah berdasarkan aturan yang berlaku, kita tidak ingin ada masalah. Bisa jadi nanti ketika belum sah sertifikatnya atau atas nama NU, ketika masih nama pribadi kemudian tidak ada hitam di atas putih, maka ahli warisnya nanti nuntut, ini akan timbul masalah,” tuturnya.

Bupati Ikfina menambahkan, NU sendiri hingga saat ini telah memiliki basis massa yang jelas. Berkaitan dengan kenaikan harga BBM yang baru-baru ini telah disahkan oleh pemerintah pusat, Bupati Ikfina berharap, tokoh-tokoh NU bisa membantu menjaga kestabilan kondisi masyarakat agar tidak perlu panik. 

“Terkait ekonomi, kita ini belum selesai menghadapi permasalahan pasca pandemi, ketika covid sudah terkendali dan kembali normal, kita harus menghadapi kenaikan harga BBM. Ini nanti juga akan disusul kenaikan barang-barang yang lain. Maka dari itu, saya minta tolong, sebagai tokoh agama dan tokoh masyarakat di wilayah masing-masing untuk bisa menyampaikan hal ini ke masyarakat. Panjenengan semua bisa menjadi salah satu bagian yang bisa membuat masyarakat tenang dalam menghadapi semua ini,” tandasnya. 

(Sumber : Diskominfo Kab Mojokerto)

(Khl;gd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *