Surya Nenggala

Aliansi Mahasiswa Kota Tangsel Tolak Kebijakan Kenaikan BBM

Aksi Aliansi Mahasiswa Tangerang Selatan di Gedung DPRD Kota Tangsel menolak kebijakan kenaikan BBM

Aliansi Mahasiswa Kota Tangsel Tolak Kebijakan Kenaikan BBM

www.suryanenggala.id. Tangerang Selatan – Rencana kebijakan pemerintah menaikan harga bahan bakar minyak (BBM), memicu Aliansi Mahasiswa Tangerang Selatan turun kejalan untuk menolak rencana kebijkan kenaikan BBM tersebut. Sekitar 25 orang Mahasiswa ini berunjuk rasa di Gedung DPRD Kota Tangerang Selatan, yang beralamat di Jln. Raya Puspitek No. 1 Kelurahan Setu, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan (Senin, 29/08/22).

Aksi unjuk rasa dilaksanakan dengan tujuan untuk mengkritisi kebijakan Pemerintah dalam kenaikan harga BBM oleh Aliansi Mahasiswa Tangerang Selatan ini menyampaikan 4 tuntutan penting yaitu:

  1. Menolak keras kenaikan harga BBM.
  2. Menuntut DPR-RI untuk segera mengesahkan RUU Migas.
  3. Menuntut Pertamina untuk mengatasi situasi kelangkaan BBM agar dapat menjaga stabilitas harga BBM.
  4. Menuntut Presiden dan Menteri BUMN untuk mencopot seluruh Dewan Komisaris dan Direksi Pertamina.

Korlap aksi Aliansi Mahasiswa Tangerang Selatan juga menyerukan tidak akan meninggalkan lokasi sebelum ada anggota DPRD Kota Tangerang Selatan yang datang untuk menemui mereka. Dirinya meminta Wakil Rakyat di daerah untuk turut menyuarakan aspirasi mereka kepada pemerintah pusat yang merupakan tuntutan dari aksi ini.

Ketua DPRD Kota Tangsel menemui peserta aksi unjuk rasa

“Sebelum ada persetujuan dan tanda tangan dari DPRD terkait penolakan kenaikan BBM, kita tidak akan meninggalkan tempat ini, dan akan bertahan sampai besok,” seru Fitra Nanda korlap aksi.

baca juga:

Sementara itu menyikapi aksi unjuk rasa di Gedung DPRD oleh Aliansi Mahasiswa Tangerang Selatan, H. Abdul Rasyid selaku Ketua DPRD Kota Tangerang Selatan turun langsung menemui para mahasiswa. Dirinya menyambut baik aksi damai yang dilakukan Aliansi Mahasiswa Kota Tangerang Selatan, menurutnya kenaikan BBM ditengah perkembangan ekonomi yang baru pulih ini patut dipertimbangkan lagi.

“Kami setuju dengan tuntutan mahasiswa karena perkembangan ekonomi ini baru pulih dan kamipun menolak apabila BBM dinaikan. Akan tetapi untuk menandatangani persetujuan mahasiswa kami tidak bisa karena dewan mempunyai mekanisme di Bamus,” ujarnya.

Ketua DPRD Kota Tangerang Selatan juga akan mengundang para mahasiswa dari tiga aliansi mahasiswa untuk ikut menyuarakan tuntutannya dalam Bamus.

(bly)

Exit mobile version