Surya Nenggala

Grebeg Suro 2022 Dan Hari Jadi Ke-526 Pada “Pagelaran Keris Dunia” Sugiri Sancoko Sempat Ikut Menempa Besi

Bupati Ponoroga dalam satu kesempatan pada Grebeg Suro 2022

Grebeg Suro 2022 Dan Hari Jadi Ke-526 Pada “Pagelaran Keris Dunia” Sugiri Sancoko Sempat Ikut Menempa Besi

www.suryanenggala.id – Ponorogo. Kali ini pagelaran Grebeg Suro 2022 dan Hari Jadi ke-526 Kabupaten Ponorogo lebih berkelas.

Kang Bupati membuka Pagelaran Keris Dunia itu bersama Wakil Bupati Lisdiyarita dan Sekretaris Daerah (Sekda) Ponorogo Agus Pramono.

Berjajar ratusan senjata tikam dipajang rapi di Pendopo Agung Kabupaten Ponorogo. Itulah Keris yang sudah dikenal masyarakat Jawa sejak abad ke-9. Pagelaran ini sudah ada mulai Rabu (27/7/2022) hingga Jumat (29/7/2022).

Seorang empu bersama sejumlah panjak (asisten empu) mempraktikkan langsung pembuatan keris tersebut. Lokasinya tidak jauh dari lokasi pameran.

Di antara koleksi keris yang dipamerkan, ada beberapa yang pernah jatuh ke tangan kolektor dari Belanda, Belgia, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Filipina.

Pameran keris yang bertajuk ‘’Pagelaran Keris Dunia’’ itu sangat diminati masyarakat ponorogo dan sekitarnya.

Suroso ketua pameran keris mengungkapkan bahwa terdapat keris tangguh masa kerajaan di Madura yang lama berada di Belanda.

Baca Juga :
Grebeg Suro 2022 Dan Hari Jadi Ke-526 Pada "Pagelaran Keris Dunia" Sugiri Sancoko Sempat Ikut Menempa Besi
Pembutan Keris di Gerbeg Suro 2022
Bupati Sugiri Sancoko melihat Pajangan keris

‘’Dikoleksi seorang kolektor asal Belanda dan dikembalikan lagi ke Indonesia pada tahun 2016 atas jasa Raden Oesman. Ikut dipamerkan di sini,’’ kata Suroso

Keris berdapur Brojol dengan pamor teknik tiban dan motif ngolek somangkah (kulit semangka) itu menjadi koleksi Fadli Zon Library di Jakarta.

Masih kata Suroso, nilai seni sebilah keris diukur dari sisi wutuh (kondisi fisik), sepuh (tahun pembuatan), dan tangguh (masa atau zaman).

‘’Setelah itu melihat pamornya, jenis tiban atau rekaan,’’ ungkapnya.

Sementara itu, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menegaskan “Generasi muda juga perlu mengenal keris secara utuh, bahwa pameran keris bertujuan untuk mendorong kesadaran atas kelestarian benda bersejarah”. Kata Sugiri.

Apalagi, keris milik Indonesia resmi diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia non-bendawi.

‘’Bukan karena unsur klenik, melainkan keindahan karya seni,’’ tegas Kang Bupati –sapaan Bupati Sugiri Sancoko.

Kang Bupati juga sempat ikut menempa besi ketika Empu Basuki Teguh Yuwono mempraktikkan pembuatan keris.

(Sumber : Kominfo Ponorogo)

(Wid)

Exit mobile version