Surya Nenggala

Pelepasan Misi Madura Sadar Covid-19 (MARCO-19) RSTKA

Pelepasan Misi Madura Sadar Covid-19 (MARCO-19) RSTKA

www.suryanenggala.id-Acara yang digelar kolaborasi dari RSTKA, RSUD Dr. Soetomo, FK Unair, Unair, RS Unair, IKA Unair, IDI Surabaya, IDI Jatim, Pelindo 3, Pemprov (Dinkes) Jatim, Dishub Jatim, Syahbandar UtamaTanjung Perak, Pemkab (Dinkes) Sumenep, PT PMS, Aperindo, PT Investree, Relawan Pendamping RSLI, serta berbagai pihak pendukung lainnya dijalankan secara simultan secara offline serta online atau telekonference. Acara offline dihadiri oleh Rektor Unair dan untuk telekonference diikuti oleh Kominfo, Gubernur jatim yang juga selaku ketua IKA Unair, serta institusi terkait lainnya, berlokasi di depan kantor Syahbandar utama Tanjung Perak Surabaya, Sabtu (04/09/2021).

Dalam sambutannya, Dr. Christrijogo Soemartono Waloejo dr., Sp.An., KAR. (Ketua yayasan RSTKA) menyampaikan terima kasih pada semua pihak yang telah menyumbangakan tenaga, pikiran, donasi, fasilitas dan daya dukung sepenuhnya sehingga misi RSTKA kali ini bisa mulai dijalankan.

Misi Madura Sadar Covid-19 (MARCO-19) RSTKA yang melibatkan tidak kurang dari 25 relawan kemanusiaan serta 6 anak buah kapal RSTKA tidak akan terwujud apabila tidak didukung oleh Pemprov Jatim, Pemkab Sumenep dan beberapa pihak terkait . Upaya untuk menuntaskan vaksinasi dan layanan kesehatan khususnya di pulau-pulau dikawasan Kabupaten Sumenep merupakan misi lain yang bisa dijalankan RSTKA kali ini.

“Dalam menjalankan tugas kemanusiaan, relawan tetap harus berhati-hati, jaga martabat diri, RSTKA dan institusi Unair serta jaga kesehatan. Misi ini dihadirkan untuk membantu masyarakat di kepulauan khususnya dalam layanan kesehatan.” pesan dr. Christ.

Sementara itu Dr. Sulistiawati,M.Kes. (Wakil Dekan FK Unair) menyampaikan bahwa misi ini juga bagian dari Program Pengmas (Pengabdian pada Masyarakat), diantara Tim relawan, terdapat dokter yang baru lulus.

“Jaga protokol kesehatan secara ketat, semua relawan harus bekerja sama dan saling mengingatkan. Saya bangga dan mengapresiasi para relawan yang mengemban tugas mulia, semoga Alloh SWT memberikan balasan dan selalu melindungi semuanya, serta tetap sehat saat kembali dari tugas.” Harap dr. Sulis.

Selanjutnya Rektor Unair, Prof. Dr. dr. Mohammad Nasih, SE.MT.Ak. menyampaikan terimakasih kepada Gubernur Jawa Timur yang juga Ketua Umum Ikatan Alumni Unair yang telah banyak membantu terselenggaranya acara sekaligus terlaksananya misi kemanusiaan RSTKA. Juga kepada Menteri Kominfo yang selama ini telah banyak support RSTKA termasuk menyediakan jaringan koneksi internet kapal.

Kepada Menkes, dekan, direktur RSTKA, direktur RSDS, direktur RSUA, ketua yayasan RSTKA dan banyak pihak, rektor Unair menyatakan bahwa ini semuanya bukti kalau gotong royong dijalankan, misi baik dan tujuan mulia pasti bisa diwujudkan. Unair sebenarnya pingin berbuat banyak hal, terutama upaya memperluas keunggulan. Unair punya kapal, adik-adik dokter, disupport sarana dan prasarana. Semua Support dan kegotong-royongan bisa dijalankan. Pelayaran ini punya arti khusus, Madura punya tantangan, salah satunya vaksinasi sangat rendah. Karenanya prioritas lebih bagi kawan-kawan Madura, khususnya yang berada di kepulauan.

Baca juga:
Pelepasan Misi Madura Sadar Covid-19 (MARCO-19) RSTKA

Kapal RS Terapung Ksatria Airlangga ini direncanakan bisa menyinggahi 14 pulau untuk menjalankan misi kesehatan, riset, edukasi , penguatan vaksinasi. Diawali dengan Riset supaya vaksin berhasil. Di masyarakat, kendala vaksinasi covid-19 bukan takut jarum suntik, tapi miss-informasi atau beredar informasi yg tidak benar (hoax). Ini yang kemudian membentuk prilaku mereka, tidak mau divaksin.

Misi kali ini juga melibatkan relawan yang dari non FK, dan merupakan langkah awal untuk riset, edukasi dan layanan kesehatan. Proses ini tidak akan berjalan dan kapal tidak akan terus berayar, tanpa dukungan semua pihak. Misi yang rencananya berlangsung 1 bulan menjadi penyempurna dan pelengkap, serta memberi nilai tambah bagi pegiat kemanusiaan.

“Teruslah berkontribusi, jaga kesehatan , ikuti PROKES. Kehati-hatian sangat diperlukan karena jauh dari daratan. Jaga almamater. Ini adalah bukti bakti Unair, untuk hadir di setiap persoalan yg ada. Terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya pada semua relawan dan mohon maaf apabila belum semua pulau bisa dikunjungi.” Pungkas Nasih.

Gubernur Jatim, DR(HC). Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa yang juga selaku Ketua Umum IKA Unair mengakhiri sesi acara sekaligus melepas jalannya Misi Madura Sadar Covid-19 (MARCO-19) RSTKA. Khofifah yang hadir secara virtual bersama dengan Sekdaprov menyampaikan apresiasi dan penghargaan serta dukungan penuh atas misi tersebut, juga menyatkaan bahwa kita punya kapal, dengan tim yang sekarang keberadaannya ada di Kangean. Kapal itu Minggu kedua September, siap berlayar. Nanti akan dikoordinasikan mengenai operasialisasi kapal ini. Kalau RSTKA ini 1 bulan bisa menjangkau 14 pulau.

“Kegiatan semacam ini akan meyatukan gerakan, memberikan layanan bagi masyarakat. Strong partnership sangatlah dibutuhkan dalam memberikan layanan di kepulauan. Edukasi, kehadiran kampus, relawan yang educated, akan memberikan semangat anak-anak di kepulauan untuk tumbuh dan membangun cita-cita setinggi-tingginya. Terima kasih, semuannya atas segala daya dukungnya terhadap misi kemanusiaan ini. Semoga misi besar Madura sadar covid-19 dengan satu edukasi yang menyakinkan dengan format vaksinasi 4 kabupaten di Madura harus terus didorong. Selamat bertugas, selamat berkarya. Bismillah, kita melepas, selamat bertugas, selamat sampai misi selesai” tegas Khofifah melepas jalannya misi hari ini.

Acara diakhiri dengan pengguntingan pita ronce melati oleh Rektor Unair dan semua relawan dan awak kapal berpamitan dan naik ke kapal untuk memulai misi yang direncanakan berlangsung selama satu bulan penuh.

Di tempat yang sama, saat memberikan keterangan kepada para awak media, Dokter Agus Hariyanto, Sp.B., Direktur RSTKA menyatakan bahwa misi kali ini tidak saja fokus pada layanan kesehatan (termasuk rujukan), tetapi juga edukasi dan riset kondisi masyarkat, terutama dalam konteks covid-19 beserta dampaknya. Awalnya kami akan langsung melaksanakan vaksinasi, namun dari berbagai pertimbangan teknis dan sosial ke masyarkatan, kami akan memulainya dengan edukasi dan internasilsasi serta penyadaran pada masyarakat terlebih dahulu tentang covid-19 dan seluk-beluknya. (As)

Exit mobile version