Site icon Surya Nenggala

Giant Sang Raksasa Tumbang Oleh Organisme Terkecil Corona

Giant Sang Raksasa Tumbang Oleh Organisme Terkecil Corona

(Andik Satria)

Giant Sang Raksasa Tumbang Oleh Organisme Terkecil Corona

www.suryanenggala.id-Belum lama ini kita mendengar salah satu perusahaan ritel terbesar asal Malaysia yang dengan terpaksa harus menutup semua gerai nya di Indonesia ditengah masih merebaknya pandemi Covid-19. Tidak heran perusahaan tersebut harus mengambil keputusan yang pahit di tengah masih merebaknya pandemi ini dan ketidakjelasan akan bagaimana pertumbuhan ekonomi mendatang.

Tercatat sejak Presiden Joko Widodo mengumumkan secara resmi terdapat dua orang Indonesia positif terjangkit virus Corona pada Senin 2 Maret 2020 lalu, mulai saat itulah alarm berbunyi untuk dunia bisnis Indonesia. Berbagai upaya pembatasan sosial sangat berdampak pada sektor ritel, karena tidak mendapatkan untung dari penjualan yang dihasilkan toko akibat sepinya pengunjung. Alhasil, sejumlah perusahaan ritel pun kini telah menutup toko-tokonya.

Tentu sangat disayangkan akan keputusan ini bagi sebagian masyarakat yang membutuhkan pelayanan Giant guna memenuhi kebutuhan belanja sehari-hari ataupun yang pernah merasakan pengalaman bagaimana berbelanja disana. Terlebih bagi seluruh karyawan yang pernah bekerja disana dan sekarang telah menyandang status sebagai mantan karyawan Giant.

Tidak ada salahnya penulis berkata “Giant Sang Raksasa Tumbang Oleh Organisme Terkecil Corona”, memang itulah kenyataan yang terjadi dilapangan. Giant tumbang ditengah upaya pemerintah dalam menekan penyebaran virus corona yang tidak tahu sampai kapan akan berakhir virus ini dan Indonesia kembali sehat. Tidak ada salahnya juga pemerintah menerapkan berbagai kebijakan pembatasan mobilisasi orang seperti yang baru-baru ini dikenal dengan sebutan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat), yang mengatur pembatasan di sektor non esensial, esensial hingga kritikal.

Baca juga:

Ternyata cocok juga kalau istilah PPKM itu artinya Para Pengusaha Kini Mengeluh, tentu saja para pengusaha kini mengeluh dimana ekonomi sedang lesu karena rendahnya daya beli masyarakat disertai bumbu ancaman penyebaran virus corona dalam setiap kegiatan yang masyarakat lakukan termasuk pergi berbelanja.

Tidak 100% juga Giant tumbang karena Corona, bisa jadi juga karena memang ada perubahan pola berbelanja pada masyarakat. Seperti kita ketahui trend berbelanja sekarang sudah berubah, sebagian besar kaum milenial lebih condong berbelanja melalui e-commerce (online). Melalui sebuah smartphone yang digenggam, bisa beli apa pun yang dibutuhkan dan diinginkan. Mulai dari kebutuhan produk perawatan tubuh, kecantikan, aksesoris yang melekat di badan, kebutuhan kesehatan, hoby sampai kebutuhan pokok dan tentu saja tanpa harus mendatangi toko untuk melihat barang maupun menawar harganya karena semua itu cukup dilakukan di rumah saja. Sinkron dengan kebijaksanaan yang digaungkan Pemerintah yang menganjurkan kita tetap di rumah saja.

Dalam hal ini Penulis tidak akan sebutkan brand toko populer yang sering digunakan, namun apapun itu bisa dilakukan asal ada koneksi internet. Perkembangan toko online di tanah air sudah berkembang dengan pesat. Semuanya turut dipengaruhi oleh kemajuan internet yang semakin mudah dijangkau oleh semua orang di berbagai daerah di Indonesia hingga semua kini serba online.

Lalu pertanyaan pun muncul dibenak Penulis, Apa iya? Giant lupa menggarap segmen pasar via online. Kalaupun sudah dilakukan pasti sudah terlambat jika ternyata baru-baru ini dilakukan karena tidak bisa dipungkiri faktanya Giant kini sudah gulung tikar. Lantas bagaimana juga dengan perusahaan raksasa ritel lainnya apakah juga mengikuti jejak yang sama dilakukan dengan Giant.

Kalau sudah begini tinggal menunggu lagi kabar Giant-Giant berikutnya yang menyusul untuk menutup total tokonya di Indonesia. Yang ingin saya sampaikan dalam hal ini, tentu kita harus mengikuti setiap perkembangan jaman dengan mendeteksi arah perubahan pola perilaku masyarakat dan ikut ambil bagian dalam perubahan tersebut.

Memang tidak bisa disangkal lagi sekarang memang jamannya online, apapun serba online mulai dari belajar online, kerja online, ada juga pinjaman online sampai-sampai pamer bojo pun juga bisa dimulai dari online. (MA)

Exit mobile version