30 Warga Positif Covid-19, karena Klaster Hajatan di Banyuwangi-Jatim

oleh
30 Warga Positif Covid-19, karena Klaster Hajatan di Banyuwangi-Jatim
Sumber: news.detik.com

30 Warga Positif Covid-19, karena Klaster Hajatan di Banyuwangi-Jatim

www.suryanenggala.id-Sebanyak 30 orang di Dusun Ringinasri, Desa Wringinpitu, Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi, dilaporkan terpapar positif Covid-19. Mereka diduga tertular melalui kegiatan hajatan warga di wilayah tersebut.

“Tercatat ada 25 orang positif Covid-19 [kemudian bertambah 5 orang],” ucap Juru Bicara Satgas penanganan Covid -19 Banyuwangi, dr Widji Lestariono, Rabu (16/6).

Rio, sapaan akrabnya menyatakan klaster hajatan ini bermula dari adanya empat orang dalam satu keluarga yang mengalami gejala Covid-19, tapi mereka membantu proses persiapan hajatan, pada Mei 2021 lalu.

Akhir-akhir ini diketahui keempat orang tersebut dinyatakan positif Covid-19. Petugas lalu melakukan pengecekan siapa saja yang melakukan kontak erat dengan mereka. Dan ditemukan kegiatan hajatan tersebut.

Baca juga:

Kemudian petugas memeriksa sejumlah 150-an warga yang juga berkegiatan serta menghadiri hajatan itu. Hasilnya sebanyak 25 orang dinyatakan positif Covid-19.

“Dua dirawat di rumah sakit. Yang lain isolasi mandiri. “katanya.

Kepala Puskesmas Tegaldlimo, dr Masbuhin menyatakan pihaknya kemudian terus mendalami dan melacak kontak erat dari ke 25 orang tersebut. Alhasil, sebanyak lima orang terkonfirmasi positif Covid-19. Maka total klaster ini berjumlah 30 orang.

“Ada penambahan setelah kita tracing dan testing, sekarang totalnya ada 30 yang terkonfirmasi. Tambahannya dari luar hajatan tapi tertular klaster hajatan. “kata dia.

Masbuhin menyatakan, meski penularan terjadi cukup tinggi di klaster tersebut, tapi keluarga dan tuan rumah hajatan ternyata tidak terpapar Covid-19.

“Yang punya hajatan pernikahan ternyata tidak tertular sama sekali. “ujarnya.

Dampak dari temuan kasus ini, dusun Wringingpitu saat ini sedang menjalani pembatasan. Masyarakat tidak didibolehkan melakukan kegiatan. Akses keluar masuk wilayah tersebut dibatasi.

Satgas setempat juga terus melakukan tracing dan testing. Hal itu dilakukan sampai kasus penularan di wilayah tersebut dinyatakan tuntas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *