275 Kasus Covid-19 Terdeteksi di Dalam Lapas Sleman

oleh
275 Kasus Covid-19 Terdeteksi di Dalam Lapas Sleman
Sumber: jawapos.com

275 Kasus Covid-19 Terdeteksi di Dalam Lapas Sleman

www.suryanenggala.id-Temuan klaster Covid-19 di Lapas Narkotika Kelas IIA Yogyakarta, Pakem, Sleman. Dikabarkan Ratusan warga binaan tersebut dinyatakan positif Covid-19 dan sebagian narapidana kini diungsikan ke blok yang terpisah.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Joko Hastaryo menyebutkan total ada 275 kasus Covid-19 yang terdeteksi di dalam lapas.
“Karyawannya 13 (positif Covid-19). Sisanya warga binaan, ”ujar Joko.
Joko mengungkapkan, untuk saat ini penelusuran kontak atau proses tracing masih berlanjut.

Ditemui terpisah, Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) DIY Gusti Ayu Putu Suwardani menerangkan, bahwasanya penyebaran virus di lingkungan lapas telah diketahui kurang lebih sekitar sepekan lalu. Tepatnya, ketika salah satu petugas lapas yang dinyatakan positif covid-19 pulang kampong.
“Mungkin ini yang bawa ini petugas yang pulang kampung, kemudian mungkin tidak melaksanakan prokes. Setelah dites antigen dia positif tapi sempat masuk kantor gitu. Akhirnya ditracking lah. ”ujar Ayu.

Baca juga:

Proses tracing setelahnya mendapati tiga orang petugas lapas dan tiga orang warga binaan yang sempat berkontak erat dengan pasien, turut terinfeksi Covid-19. Ketiga narapidana sebelumnya bahkan mengalami gejala berupa demam. Sementara, dari empat karyawan pertama yang terkonfirmasi positif Covid-19, menurut Ayu, salah satunya di antaranya merupakan petugas pengelola kantin lapas.
“Dari luar (lapas) juga, barang-barang di kantin mungkin kan juga sudah terpapar, ”ujarnya.

Menindaklanjuti temuan ini, pihak lapas kemudian melaksanakan pemeriksaan massal kepada para petugas dan penghuni lapas melalui tes polymerase chain reaction (PCR).
“Lalu kita minta tolong ke dinas kesehatan, kita koordinasi bisa mengalokasikan sekitar 400 PCR langsung. Benar ternyata begitu kita langsungkan tes PCR, banyak yang positif. Mayoritas sih tapi tanpa gejala, ”terang Ayu.

Dikatakan Ayu, ratusan warga binaan terkonfirmasi Covid-19 merupakan penghuni 3 blok di Lapas Narkotika Kelas IIA Yogyakarta.
“Itu blok Bougenvil, Edelweiss, Dahlia atau Blok B, E, dan D itu yang mayoritas ternyata (warga binaan) positif. ”kata Ayu.

Imbas dari kejadian ini, warga binaan yang dinyatakan negatif Covid-19 dipisahkan dari narapidana terkonfirmasi. Mereka diungsikan dan disendirikan ke blok berbeda.
“Justru yang negatif yang kita alihkan. Karena banyakan yang positifnya, kalau kita kita ungsikan tidak ada tempat lagi, kalau yang lain (napi positif) tetap di sana dengan pengawasan ketat dan regu penjagaan juga tidak bisa masuk. Yang boleh masuk sekarang ke blok itu hanya tim dokter dan medis dengan APD lengkap untuk menindaklanjuti dari dinkes dan satgas Covid-19, ”jelasnya.

Pihaknya saat ini masih menggencarkan penelusuran kontak di dua blok selain B, E, dan D. Tujuannya demi memetakan dan mengantisipasi penyebaran virus lebih luas di lingkungan lapas.

Ayu berujar, dari total 430 warga binaan di sana masih ada sekitar 200 orang lagi yang masuk dalam sasaran tracing. Ayu memastikan, penerapan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 sifatnya wajib bagi para warga binaan dan petugas lapas. Seperti mencuci tangan dan mengenakan masker ketika berinteraksi.
“Kemarin saya langsung keluarkan surat perintah untuk melaksanakan prokes ketat dan mengaktifkan kembali sarana prasarana prokesnya. Karena selama teman-teman mungkin tidak melalui boks steril saat masuk ke lapas, sudah malah dimatikan Cuci tangan juga mungkin abai. Maka melalui surat, saya perintahkan untuk langkah-langkah yang harus ditempuh. ”tutupnya.

(Tim)

Response (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *