Meski Sudah Dilarang 7 Juta Warga Tetap Ingin Mudik Dalam Survei Kemenhub

oleh
Meski Sudah Dilarang 7 Juta Warga Tetap Ingin Mudik Dalam Survei Kemenhub
Sumber : youtube BNPN Indonesia

Meski Sudah Dilarang 7 Juta Warga Tetap Ingin Mudik Dalam Survei Kemenhub

www.suryanenggala.id-Demi memutus matai rantai penyebaran Covid-19 dan menerapkan protocol kesehatan dengan mengurangi kerumunan. Pemerintah telah mengeluarkan aturan larangan mudik lebaran Idul Fitri 2021 sejak tanggal 6 hingga 17 Mei 2021. Meski demikian, sebanyak 7 juta warga masih tetap ingin mudik di tengah pandemi Covid-19.
“Dari survei yang kami lakukan, setelah larangan mudik diumumkan masih ada 7 juta orang yang masih berkeinginan untuk mudik. ” ucap Juru Bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati dalam diskusi virtual yang disiarkan YouTube BNPB Indonesia.

Adita Irawati menyebut, survei tersebut menunjukkan potensi mobilitas masyarakat untuk merayakan lebaran Idul Fitri 2021 di kampung halaman masih tinggi. Ini perlu menjadi atensi semua pihak untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 dampak mobilitas masyarakat.
“Kita tahu dalam situasi pandemi, ketika terjadi mobilitas masif ada konsekuensi yang harus kita antisipasi. ” ucapnya.

Baca juga :

Kendati demikian, masih banyak warga yang ingin mudik, Adita mengimbau masyarakat untuk menahan diri. Dia mengingatkan, mudik berisiko tinggi meningkatkan penyebaran Covid-19. Adita mengambil contoh mobilitas penduduk pada lebaran Idul Fitri 2020. Saat itu, mudik memicu peningkatan kasus Covid-19 hingga 100 persen.
“Kalau kita belajar dari sebelumnya, libur panjang di akhir minggu selalu terjadi lonjakan kasus. Bahkan mudik tahun lalu bisa memicu lonjakan kasus hingga 100 persen. ” terangnya.

Tak hanya itu, Juru Bicara Kemenhub juga meminta masyarakat untuk menengok situasi pandemi Covid-19 yang kini tengah menimpa India. Saat ini, India kembali menembus rekor kasus harian Covid-19 tertinggi dunia dengan angka kematian paling banyak sejak pandemi berlangsung di negara itu. Kementerian Kesehatan India melaporkan dalam 24 jam, jumlah kasus harian terinfeksi Covid-19 mencapai 295.000 kasus dan angka kematian 2.023. Sehingga total kematian di India menjadi 182.553 orang.


“Sebelumnya kasus Covid-19 di India sangat landai. Namun mereka melonggarkan banyak protokol, kemudian banyak juga kegiatan keagamaan, ritual keagamaan yang mengumpulkan orang banyak dan sekarang kita lihat kasus seharinya bisa 200 ribu. Makanya ini sebuah pembelajaran yang betul-betul kita jadikan rujukan agar mudik kali ini tidak memicu lonjakan kasus Covid-19. ” pungkasnya.
(Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *