Surya Nenggala

Mensos Risma Berhasil Yakinkan Manusia Silver Untuk Terima Layanan Sosial dari Pemerintah

Tati, Manusia Silver bersedia menerima layanan di balai milik Kementerian Sosial. (Foto: humas Kemensos)

Mensos Risma Berhasil Yakinkan Manusia Silver Untuk Terima Layanan Sosial dari Pemerintah

www.suryanenggala.id – Jakarta. Menteri Sosial, Tri Rismaharini mendapati seorang perempuan yang tengah tidur di pinggir jalan kawasan Petojo, Jakarta Pusat belum lama ini. Kemudian dengan sifat keibuan dan kelembutan Mensos Risma, Tati si Manusia Silver bersedia menerima layanan di balai milik Kementerian Sosial.

Tak lama kemudian, Tati yang berusia 34 tahun itu, dibawa ke Balai Karya “Mulya Jaya” Jakarta oleh Tim Reaksi Cepat Kementerian Sosial. Disana ia diterima oleh Koordinator Seksi Asesmen dan Advokasi Sosial, Agung Santoso, Tati langsung menjalani registrasi dan asesmen oleh Pekerja Sosial.

Pekerja sosial merekomendasikan agar Tati segera mendapatkan layanan kesehatan (dok: Humas Kemensos)

Tati, merupakan anak bungsu dari tujuh bersaudaran yang pernah tinggal di salah satu tanah milik PT. Kereta Api Indonesia dibilangan Jakarta Barat. Namun, lantaran rumah mereka mengalami kebakaran dan ibunya meninggal, satu per satu anggota keluarganya berpindah tempat tinggal.

Mereka ada yang di jalan, menjadi pemulung, dan ada juga yang menumpang tinggal di tanah milik orang lain. Merasa kehilangan ditinggal ibu, ditambah ditinggal tanpa kejelasan oleh suaminya, Tati lebih banyak bergaul di jalan dengan komunitas jalanan.

Sedangkan surat- surat legalitasnya seperti  KTP, Kartu Keluarga, dan kartu BPJS kesehatan, hilang saat ia menempati pinggiran Kali Cideng Jakarta Pusat. Selain itu, nampak mata sebelah kiri Tati bermasalah. Perempuan berpenampilan maskulin ini mengeluh matanya sakit sejak dua bulan lalu.

“Sejak dua bulan lalu May sudah sakit, ” kata perempuan yang sehari-hari menjadi manusia silver ini pada Senin (29/03/2021).

Selanjutnya, Pekerja Sosial, Dwi Ana Sofianti merekomendasikan agar Tati segera mendapatkan layanan kesehatan karena dikhawatirkan akan semakin parah jika terus dibiarkan.  Pukul 10.00 WIB, Dwi Ana bersama perawat Balai Karya “Mulya Jaya”, Ihda Ulfia membawa Tati ke Poli Mata Rumah Sakit Harapan Bunda.

“Berdasarkan analisa dokter terdapat infeksi pada bola mata Tati yang diakibatkan oleh cairan kimia yang tidak sengaja masuk ke mata dari cat silver yang setiap hari menutupi seluruh tubuhnya, ” ucap Ihda.

“Saran dokter, mata Tati harus segera diangkat  melalui operasi agar tidak menyebar dan membahayakan kesehatannya Bu,” sambungnya.

Setelah dari Rumah Sakit, Dwi Anna beserta tim melanjutkan tracing keluarga Tati yang tinggal di pinggiran kali dekat gedung Kementerian Agama. Bertemu Kakak Tati yang bernama Yuni sangat kaget melihat adiknya diberikan perhatian oleh Kementerian Sosial.

“Saya berterimakasih kepada Kementerian sosial melalui Balai Mulya Jaya karena telah membantu adik saya untuk bisa dioperasi. Saya tidak punya uang untuk membayar operasinya sementara anak saya banyak masih kecil-kecil. Saya siap untuk mendampingi adik saya bila dibutuhkan,” sebut Yuni berlinang air mata.

Kemudian tim bergerak ke rumah ketua RT di Kelurahan Jatipulo, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat dimana Tati pernah tinggal guna mencari data diri dan surat penting lainnya.  Abdul Jamil selaku ketua RT mengungkapkan bahwa Tati sudah dianggap seperti keluarganya sendiri.

“Tati ini sudah seperti anak saya sendiri, saya berharap setelah ini Tati bisa berubah agar hidupnya lebih teratur. Terimakasih Kementerian Sosial sudah sangat membantu,” kata Abdul Jamil.

Di lokasi tersebut, Tati juga bertemu dengan kakak perempuannya Erni dan kakak laki-lakinya Sapi’i.

“Kami selalu berdoa agar adik saya ada yang membantu untuk operasi mata dan bisa berubah pola hidupnya mungkin ini jawaban Allah”, imbuh Erni.

Pertemuan keluarga ini membuat Tati begitu senang. Pasalnya, selama ini Tati tidak pernah bertemu karena kondisi mereka yang serba kesulitan. Melalui pertemuan ini, Tati menjadi lebih kuat dan lebih bersemangat untuk menata kembali kehidupannya karena dukungan dari keluarganya.  Selain mendapatkan layanan di Balai tersebut, Balai Karya “Mulya Jaya juga akan mengupayakan penyembuhan mata Tati yang harus segela menjalani operasi.

(TK)

Exit mobile version