Site icon Surya Nenggala

Materai Baru Rp.10.000 Sudah Dipalsukan , Negara Rugi Rp.37 Miliar

Polda Metro Jaya ungkap peredaran materai palsu (foto: Surya Nenggala)

Materai Baru Rp.10.000 Sudah Dipalsukan , Negara Rugi Rp.37 Miliar

www.suryanenggala.id –Surabaya. Polda Metro Jaya berhasil membongkar kasus penjualan materai palsu . Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, materai yang dipalsukan yakni materai Rp6.000 dan materai yang baru Rp10.000 . Jika ditotal, kerugian negara akibat kasus ini disebut mencapai Rp 37 miliar.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengungkapkan, keenam tersangka sudah menjalankan aksinya sejak 3,5 tahun lalu. Di mana untuk materai Rp 10.000 yang baru diterbitkan nilai kerugiannya ditaksir mencapai Rp12-13 miliar.

“Kalau lihat ceritanya 3,5 tahun yang tertera sekarang ini barang bukti yang ditemukan sekitar Rp 12,5 miliar kerugian negara. Tetapi kita hitung secara minimal saja selama dia bekerja total semua dengan ini sekitar Rp37 miliar lebih. Ini total terminim yang kita hitung dari pemeriksaan awal terhadap pelaku,” kata Yusri dalam video virtual, Rabu (17/03/2021).

Dia mengatakan, yang cukup menarik dari peredaran materai palsu ini adalah materai Rp 10.000.- Sebab, materai ini baru beredar pada 28 Januari 2021.

Total tersangka dari kasus meterai palsu ini berjumlah tujuh orang, yang mana satu orang berinisial S. S masih berstatus daftar pencarian orang (DPO) dari kasus 1,5 tahun lalu dengan kasus yang sama. Para tersangka memiliki peran masing-masing dalam melakukan aksinya.

“S ini adalah otaknya pada saat itu melarikan diri dan kita temukan dan dia masih bekerja hal yang sama. Dia perannya adalah pemilik mesin-mesin. Dia kita amankan di rumahnya di Bekasi, tempat mereka melakukan pemalusan materai palsu ini,” jelas dia.

“Ada yang bagian sebagai desain, pencetak, kemudian termasuk print-nya semua, dan penyedia hologram. Bahkan untuk memasarkan karena ini adalah tindak pidana lintas provinsi, mereka mengirim ke masing-masing provinsi, Kalau sepintas tidak ada bedanya. Jadi mereka punya peran masing-masing.” Bebernya.

(TIM)

Exit mobile version