Aliran Sesat Kemenag Terjunkan Penyuluh Agama Edukasi Penganut Ajaran Hakekok

oleh
Sumber foto:youtube Eli Sunartotea

Aliran Sesat Kemenag Terjunkan Penyuluh Agama Edukasi Penganut Ajaran Hakekok

www.suryanenggala.id– Sebanyak 16 orang di Pandeglang melakukan ritual mandi bersama pada Kamis (11/3/2021). Aktivitas itu sempat terekam hingga akhirnya viral di media sosial. Pimpinan hakekok balakasuta, Arya (52) minta maaf setelah rekaman tersebut tersebar.

Ia mengatakan, ritual mandi bersama itu dilakukan untuk keluar dari aliran tersebut. Sebab, Arya terlanjur kecewa dengan janji dari kelompok tersebut yang akan memunculkan sosok Imam Mahdi.

Perjanjian itu dibuat pada 2005 di Bogor. Arya mengaku, sosok tersebut bisa memberikan kekayaan dan keselamatan baik di dunia maupun di akhirat.

“Selesai dari situ, langsung saya geser. itu maksudnya saya pengen keluar dari balakasuta segitu doang, pengin kembali yang sekarang islam yang bener. ” ujar Arya, Minggu (14/3). Atas hal tersebut, iapun minta maaf.

“Bukan direkayasa. Maafkan saya. Sebenar-benarnya, segamblang-gamblangnya saya bercerita,” lanjutnya.

Ia menambahkan, dari segi ibadah, aliran ini tak ada bedanya dengan Islam. Hanya saja, ada perkumpulan yang dilakukan di Bogor setiap Minggu wage.

Menanggapi hal tersebut Kementerian Agama (Kemenag) menerjunkan Penyuluh Agama Islam (PAI) untuk mengedukasi para penganut ajaran Hakekok Balakasuta di Pandeglang, Banten. Penyuluh Agama Cigeulis Kabupaten Pandeglang Mahli Yudin yang datang ke lokasi mengatakan, pihaknya sudah melakukan survei untuk melaksanakan edukasi tersebut. Edukasi juga rencananya dilakukan dengan melibatkan tokoh agama setempat.

Baca juga :

“Kami sudah datang ke lokasi dan ke depan kami juga akan melibatkan tokoh agama setempat untuk memberikan pembinaan secara keagamaan dan pendekatan secara kultur budaya terhadap penganut aliran ini,” kata Mahli Yudin.

Seiring dengan proses edukasi yang akan dilaksanakan, kata dia, pihaknya juga saat ini telah berkoordinasi dengan kepolisian, pemerintah kabupaten, tokoh agama, dan lainnya.Koordinasi tersebut dilakukan untuk memastikan tidak terjadi keributan dan tindakan main hakim sendiri dari masyarakat lainnya.

Menurut Mahli, ajaran Hakekok tersebut sudah lama muncul di Pandeglang, Banten, tepatnya sejak 2009.Ajaran tersebut pernah dikembangkan di padepokan atau majelis zikir di Desa Sekon, Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang.
“Waktu itu sampai membuat keresahan warga yang secara spontan langsung melakukan pembakaran padepokannya. Kami terus berupaya memantau agar hal itu tidak terjadi lagi. ” ucapnya.

Adapun ajaran Hakekok diketahui setelah adanya sekelompok warga melakukan ritual bugil yang viral di media sosial.Kejadian tersebut berlangsung di enampungan air PT. GAL di tengah perkebunan kelapa sawit, Desa Karangbolong, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, Banten. Kepolisian telah mengamankan 16 orang pengikut ajaran tersebut yan terdiri dari lima perempuan dewasa, delapan laki-laki, dan tiga anak-anak. Menurut Mahli, kegiatan ritual tersebut baru dilaksanakan satu kali dengan tujuan membersihkan diri dari segala dosa dan menjadikan diri lebih baik. Ajaran tersebut mengadopsi ajaran Hakekok yang dibawa almarhum Abah Edi dan diteruskan oleh Arya dengan ajaran Balaka Suta Pimpinan Abah Surya Leuweung Kolot.

(Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *