BPOM Telah Terbitkan Izin Penggunaan Darurat Vaksin Corona AstraZeneca
www.suryanenggala.id– Pada hari Senin 8 Maret 2021 Menkes Budi Gunadi Sadikin dan Menlu Retno Marsudi mengawal kedatangan 1,1 juta dosis Vaksin jenis AstraZeneca yang tiba di bandara Soekarno Hatta. Vaksin ini merupakan bantuan dari GAVI melalui skema COVAX. COVAX merupakan program pengadaan vaksin yang dilakukan GAVI bersama WHO, khususnya untuk negara-negara berkembang. Sama seperti vaksin Sinovac, AstraZeneca dan Oxford University mengembangkan vaksin dari virus SARS-CoV-2 yang dimatikan. Jadi, vaksin AstraZeneca harus disuntikkan 2 kali.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akhirnya menerbitkan Emergency Use Authorization (EUA) atau izin darurat untuk vaksin corona AstraZeneca. Vaksin ini dikembangkan Oxford University.
“BPOM telah melakukan evaluasi vaksin AstraZeneca bekerja sama dengan sejumlah pihak terkait. Hasil evaluasi keamanan secara keseluruhan pemberian dosis 4-12 minggu terkategori aman, Efek samping masih normal, mayoritas reaksi lokal dan seismik, ” kata Kepala BPOM Penny Lukito.
BPOM pun telah menerima hasil efikasi vaksin ini yakni 62 persen. Batas aman WHO 50%. Selain di Indonesia, vaksin ini sudah dipakai di sejumlah negara seperti Inggris, Jerman dan Korea Selatan.
“Berdasarkan hasil evaluasi BPOM menerbitkan EUA pada 22 Februari 2021 yang lalu terhadap vaksin AstraZeneca,” jelasnya.
Baca juga:
Lalu bagaimana dengan isu penghentian pemakaian di sejumlah Negara pada vaksin AstraZeneca yang di sebabkan Seorang wanita berusia 49 tahun di Austria meninggal dunia tidak lama setelah disuntik vaksin AstraZeneca. Selain menyebabkan satu orang tewas, satu orang lainnya yakni wanita berusia 35 tahun harus dirawat di rumah sakit.
“Kantor Federal untuk Keselamatan dalam Perawatan Kesehatan (BASG) telah menerima dua laporan dalam hubungan sementara dengan vaksinasi dari batch yang sama dari vaksin AstraZeneca di klinik distrik Zwettl,” tulis pernyataan BASG Austria.
Setelah di selisik Kedua korban itu merupakan perawat di sebuah klinik di distrik Zwettl. Mereka disuntik vaksin AstraZeneca dalam waktu yang sama. Sementara seorang juru bicara AstraZeneca mengatakan kejadian itu tidak akan memberikan dampak serius terhadap mereka.
“Semua batch sudah melewati kontrol yang ketat dan kualitas baik. Berdasarkan hasil uji coba, vaksin aman dan efektif dalam menangkal COVID-19. Vaksin ini juga telah disetujui untuk digunakan di lebih dari 50 Negara,” ucap dia.