Perbedaan Jakarta dan Wuhan Setelah Satu Tahun Pandemi Covid-19
www.suryanenggala.id – Surabaya. Genap satu tahun pandemi Covid-19 melanda Negara Indonesia. Tepatnya 2 Maret 2020 lalu, kasus Covid-19 pertama di Indonesia di umumkan oleh presiden Joko Widodo. Tercatat pasien pertama kali yang terpapar yakni ibu dan anak, Maria Darmaningsih (64 tahun) dan Sita Tsyasutami (31 tahun) yang kemudian mendapatkan perawatan RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara.
Virus Covid-19 pertama kali di China tepatnya Wuhan Tiongkok yang menjadi episentrum penyebaran virus Covid-19 hingga akhirnya tersebar di belahan dunia. Hingga saat ini tercatat sudah lebih dari 340.000 kasus positif Covid-19 pada wilayah DKI Jakarta. Sementara Wuhan sendiri hingga saat ini belum melaporkan kasus terbaru sejak Mei tahun lalu. Hal itupun terlihat dari berbagai kabar yang menyebutkan bahwa Wuhan telah sukses menangani pandemi Covid-19.
Saat ini kehidupan masyarakat di Wuhan sudah berjalan normal seperti biasanya. Sudah tidak terlihat tanda-tanda lockdown. Sebelumnya Wuhan telah menjalankan lockdown hingga melumpuhkan kotanya kurang lebih selama 76 hari. Ketika pagi pasar penuh pedagang, saat siang hari kafetaria penuh pegawai kantoran, dan saat sore menjelang petang banyak warga lanjut usia yang mendatangi taman kota untuk berolahraga. Hal itupun serupa terjadi pada pergantian tahun baru 2020 lalu. Saat jutaan manusia harus menjalani karantina pandemi Covid-19. Penduduk Wuhan dapat merayakan malam tahun baru dengan memadati jalanan kota. Padahal setahun sebelumnya, tepatnya Desember 2019 lalu, kota ini lumpuh saat kasus pertama kali dilaporkan.
Jakarta sendiri kehidupan masih seperti biasanya. Namun dari itu semua, kasus Covid-19 Indonesia terus meningkat tanpa menunjukan tanda-tanda penurunan sejak maret 2020. Hingga 1 Maret 2021 kemarin tercatat jumlah kasus positif terkonfirmasi untuk wilayah Jakarta sebanyak 341.973. Dengan 5.528 diantaranya meninggal dunia. Sebanyak 326.509 pasien telah sembuh. Sedangkan 9.576 lainnya masih harus menjalani perawatan baik dengan fasilitas kesehatan maupun isolasi secara mandiri. Untuk tenaga kesehatan Indonesia hingga 1 Maret 2021 tercatat 826 tenaga medis meninggal dunia karena terpapar Covid-19.
(TIM)
Response (1)