Satpol PP Nganjuk Tetap Siaga 24 jam Dilokasi Terdampak Bencana

oleh
Kepala Satpol PP Nganjuk Drs Abdul Wachid,MM, Ikut Terjun langsung di dapur Umum Pengungsi (foto: Rio/Surya Nenggala)

Satpol PP Nganjuk Tetap Siaga 24 jam Dilokasi Terdampak Bencana

www.suryanenggala.id – Nganjuk. Bencana tanah longsor yang terjadi beberapa waktu lalu di wilayah Selopuro, Ngetos ditambah banjir yang merendam sebagian wilayah di kota Nganjuk.

Saling Berkoordinasi Antara Abdul Wachid dan Anggota Polri Dalam Penanggulangan Bencana (dok: Rio/Surya Nenggala)

Menyisakan banyak kepedihan dan perlu adanya penanganan yang serius. Berbagai bantuan mengalir baik dari dalam maupun luar kota nganjuk, masyarakat yang terdiri dari para relawan sosial maupun dari dinas terkait bau membahu melakukan penanganan terhadap para korban. 

Bahkan sampai sekarang kegiatan penanganan masih dilakukan. Tidak hanya pada korban tanah longsor di Selopuro-Ngetos. Namun juga berbagai dampak bencana banjir yang terjadi pada beberapa titik yang cukup parah. Seperti  desa dan kelurahan di pusat kota. Unsur TNI, Polri, Banser dan berbagai dinas terkait juga tampak terjun langsung melakukan penanganan.

Kepala Satpol PP Nganjuk Drs Abdul Wachid, M.M., saat ditemui Surya Nenggala di salah satu dapur umum di lokasi posko penanganan korban bencana longsor, Jum’at Sore (26/02/2021) mengungkapkan. Bahwa sejak terjadi tanah longsor hingga hari ini pihaknya melakukan pengamanan kegiatan penanganan bencana secara full time 24 jam. 

Ini dilakukan untuk menjamin kelancaran segala aktifitas. Mulai dari mengatur jalannya lalu lintas hingga pendistribusian bahan makanan dan juga hal hal lain yang diperlukan. 

Bahkan satu unit mobil damkar juga terlihat siap siaga di lokasi. “ada 25 personil anggota satpol PP yang secara resmi bertugas di lokasi, itupun kadang masih ditambah personil lain yang menyusul secara bergantian. Keamanan dan kelancaran semua giat penanganan bencana ini menjadi perhatian utama kam,” tegas Kasat Pol PP. Selain itu, segala hal buruk juga berusaha diantisipasi semaksimal mungkin. 

Seperti adanya kemungkinan adanya penjarahan atau modus modus yang mengancam keamanan dan keberadaan bantuan yang ada baik berupa makanan, barang atau yang lainnya.

Saat ditanya sampai kapan pihaknya akan ada di lokasi pos penanganan bencana, Abdul wachid belum bisa memastikan.”kami belum tau sampai kapan ini akan berakhir. Yang jelas kami akan secara total memberikan yang terbaik sesuai kapasitas kami. 

Dan kami juga berharap agar beberapa daerah lain di Kabupaten Nganjuk yang rawan terjadi bencana supaya tetap menjalin komunikasi dan sekaligus memperhatikan secara serius setiap himbauan dari petugas yang berwenang. 

Sehingga jika terjadi bencana bisa diminimalkan adanya korban jiwa,” pungkasnya.

Sampai saat ini Para Pengungsian Masih Menempati Halaman SDN 3 NGETOS (dok: Rio/Surya Nenggala)

Sementara itu, Aris, salah satu kordinator taruna siaga bencana (tagana) menuturkan bahwa, sejauh ini penanganan bencana berjalan lancar, pendistribusian makanan juga tidak ada kendala. Bahkan ketersediaan bahan makanan juga memadai. “ kami juga dibantu tim tagana dari kabupaten lain, ada kurang lebih 10 tim dari kabupaten lain yang diterjunkan disini,” beber aris. 

Bahkan, masih menurut Aris, penanganan dampak bencana ini tidak hanya dilakukan untuk bencana longsor saja. Tetapi juga dampak banjir yang merendam beberapa wilayah di nganjuk seperti Desa Cepoko, Maguan, Pogalan, Sendang Bumen Berbek dan beberapa desa dan kelurahan diwilayah kota yang juga sempat terendam banjir. 

Semua yang terlibat aksi gotong royong di suplai dengan bahan makanan yang ada, bahkan untuk menjamin kesehatan makanan yang didistribusikan dirinya langsung berkordinasi dengan pihak puskemas untuk memastikan keamanannya.

(Hen/Rio)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *