Pencanangan Vaksinasi Covid-19 Ponorogo

oleh
Ipong Muchlissoni saat memberikan sambutan sebelum membuka pencanangan vaksinasi Covid-19 (foto: Laily/Surya Nenggala)

Pencanangan Vaksinasi Covid-19 Ponorogo

www.suryanenggala.id –Ponorogo.  14 penerima vaksin Covid-19 pertama di Ponorogo resmi dicanangkan. Dihadiri oleh Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni yang didampingi istri, Sri Wahyuni dan Forkopimda Kabupaten Ponorogo, Rabu (27/01/21) di Pendopo Kabupaten Ponorogo.

Acara dibuka dengan doa yang dipimpin Kepala Kemenag Ponorogo Syaikhul Hadi, S.Ag., M. Fil. I. Sejumlah 3200 vaksin diterimakan kepada kepala Dinas Kesehatan Ponorogo.

Vaksin Sinovac yang diterimakan Kepala Dinkes Ponorogo (dok: Laily/Surya Nenggala)

Sekda Kabupaten Ponorogo, Agus Pramono sekaligus Ketua Satgas Covid menuturkan dalam sambutannya. “Vaksin akan dilaksanakan 2x setelah kemudian disuntik pertama 14 hari kemudian baru divaksin lagi. Saya harap kita tidak usah melihat kejadian di Kabupaten sebelah yang positif setelah divaksin, karena memang dampaknya menunggu vaksin sebanyak 2x. Insyaa Allah hari ini Presiden kita juga melaksanakan vaksin yang kedua kali,” tutur Agus Pramono.

Lebih lanjut ia berkata, “saya berharap Bupati Ponorogo bisa melaunching dan bisa memberi petunjuk kepada kita semua. Hal ini merupakan ikhtiar kita untuk menekan angka positif Covid di Ponorogo yang saat ini mulai menurun,” sambungnya.

Sementara itu dalam pidatonya sebelum membuka pencanangan Covid menyampaikan. “Bukan jaminan kalau divaksin tidak terkena virus namun ini adalah sebagai upaya kita menanggulangi virus. Kasus Bupati Sleman adalah karena waktu setelah vaksin kurang dari 2 minggu,” ujarnya.

Selain itu ia menerangkan mengapa hari ini yang divaksin tokoh-tokoh selain Bupati, Kapolres, Dandim tidak disuntikkan. “Karena vaksin ini merupakan merk Sinovac yang tidak boleh disuntikkan kepada orang yang memiliki penyakit bawaan dan juga pernah terjangkit Covid-19. Saya, Pak Dandim, Pak Kapolres, Pak Dewan sudah pernah terkena Covid semuanya,” tutur Ipong Muchlissoni.

Proses skrining yang dijalani sebelum vaksinasi Sinovac (dok: Laily/Surya Nenggala)

Menurut Ipong, wacananya vaksinasi akan dilaksanakan sampai Juni 2022 sedangkan untuk petugas kesehatan sampai April di tahap pertama, pelayanan publik dan seluruh rakyat Indonesia juga wajib vaksinasi. Untuk Ponorogo sudah datang kurang lebih 4000 vaksin.Kemudian akan datang lagi 4000 untuk petugas kesehatan.

Setelah membuka pencanangan vaksinasi Covid-19 yang ditandai dengan membunyikan alarm, 14 orang yang akan disuntik kemudian diperiksa sebelum vaksinasi dengan 16 pertanyaan skrining termasuk di cek tekanan darahnya. Namun Sekda Agus Pramono diketahui gagal vaksin dikarenakan tensinya mencapai 150/90.

Penyuntikan vaksin sinovac kepada Kajari Ponorogo (dok: Laily/Surya Nenggala)

Memang Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Nomor Hk.02.02/4/ 1 /2021 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) khusus untuk Vaksin Sinovac berdasarkan rekomendasi Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), ada beberapa ketentuan yang membuat vaksin Sinovac tidak bisa diberikan.

Diantaranya adalah tidak memiliki penyakit bawaan, tidak demam diatas 37,5°C, tekanan darah tidak lebih dari 140/90.

Diketahui 14 orang penerima vaksin tersebut adalah

1.Sekda Kabupaten Ponorogo

2. Wakapolres Ponorogo

3. Kepala Kemenag Ponorogo

4. Hakim Pengadilan Negeri Ponorogo

5. Kepala Kejaksaan Negeri Ponorogo

6. Pasi Ops Kodim Ponorog

7. Perwakilan NU

8. Perwakilan Muhammadiyah

9. Kepala Dinas Satpol PP

10. Kepala Dinas BPBD/Pelaksana

11. Ketua IDI Ponorogo

12. Ketua IDGI Ponorogo

13. Ketua Bidan Kabupaten Ponorogo

14. Ketua Perawat Kabupaten Ponorogo.

(LL)

Response (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *