Pembelajaran Tatap Muka Masih Ditunda Oleh Pemkot Cimahi
www.suryanenggala.id– Cimahi. Menyikapi situasi pandemi Covid-19 yang belum juga mereda, Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi memutuskan untuk menunda pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada tahun 2021 sampai waktu yang belum ditentukan.
Hal tersebut diutarakan Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Cimahi Ngatiyana usai memimpin Rapat Dinas Awal Tahun di lingkungan Pemkot Cimahi, bertempat di Ruang Rapat Wali Kota Cimahi jalan Rd Demang Hardjakusumah, Cihanjuang, Kota Cimahi pada Senin (4/1/2021).
Kepada awak media, pihaknya menyampaikan bahwa keputusan untuk menunda pelaksanaan PTM di satuan pendidikan Kota Cimahi diambil setelah mempertimbangkan situasi dan kondisi serta kesiapan sekolah dan aspirasi dari orang tua siswa.
“Saya sampaikan bahwa untuk pembelajaran tatap muka, sementara Kota Cimahi masih kita tunda, belum kita buka. Alasannya, yah melihat situasi dan kondisi dan kesiapan semuanya. Jangan sampai kita membuat sesuatu kegiatan tanpa perencanaannya yang matang,” ujarnya.
“Perlu diketahui bahwa berdasar data yang dihimpun disdik yang menginginkan untuk tatap muka itu baru 6 persen. Jadi masih sangat jauh,” kata Ngatiyana.
Baca juga :
Selain pertimbangan restu orang tua murid, Ngatiyana juga menyampaikan bahwa sarana dan prasarana di gedung sekolah juga belum disiapkan. Sarana protokol kesehatan di lembaga pendidikan akan dipenuhi jika orang tua murid memberikan izin untuk dilaksanakan tatap muka.

Dikatakan Plt. Wali Kota, Pemkot Cimahi akan melakukan perencanaan ulang terlebih dahulu sebelum menentukan tenggat waktu dimulainya kembali PTM di Kota Cimahi. Menurutnya, ada beberapa aspek yang harus dipersiapkan sebelum memulai kembali PTM, yaitu sarana dan prasarana sekolah, kesiapan orangtua dan komite sekolah dan kesiapan para siswa yang akan melaksanakan PTM itu sendiri.
“Belum ada waktu yang ditentukan untuk kapan dimulainya, karena ini kan sekarang menyiapkan persyaratan bagi sekolahnya dulu, baik itu dari segi sarana-prasarana sekolah, seperti hand sanitizer, kelasnya harus steril, berapa siswa yang bisa masuk masuk. Lalu dari segi kesiapan orang tuanya, kesiapan komite sekolah, dan kesiapan anak-anak sekolahnya. Ini harus benar-benar kita rencanakan secara matang sehingga pada saatnya nanti kita buka, kita sudah siap,” tandas Ngatiyana.
Ditambahkannya, Pemkot Cimahi juga mempertimbangkan aspirasi yang berkembang ditengah masyarakat sebelum mengambil keputusan tersebut.
(Dn)
Response (1)