Sumber Penghasilan Baru Desa Plabuhan di Tengah Pandemi Covid-19

oleh
(Foto:at/SuryaNenggala)

Sumber Penghasilan Baru Desa Plabuhan di Tengah Pandemi Covid-19

www.suryanenggala.id– Jombang. Budidaya tanaman porang saat ini memang sedang populer dan banyak diincar oleh pembeli karena nilai jual yang sangat menjanjikan dan kualitas tanaman yang sangat bagus dibanding umbi-umbian yang lain.

Ditengah pandemi saat ini para warga Dusun Gembyang Desa Plabuhan, Kecamatan Plandaan, Kabupaten Jombang, sebagian warganya banyak yang mencari umbi porang di hutan. Karena tanaman ini banyak tumbuh liar di hutan. Ada 4 jenis tanaman ini yang hampir mirip diantaranya iles iles, suweg, walur dan blodor. Dulu para warga beranggapan tanaman liar ini adalah makanan ular. Dan tanaman ini mampu bertahan di musim kering.

Saat tim Surya Nenggala berbincang dengan salah satu warga pada hari Senin (28/12/2020), yang bernama mbak Ira selaku pengepul umbi porang mengatakan harga porang mencapai Rp 1.500,- perkilonya. Beda lagi kalau sudah berupa kripik kering harga jual mencapai 65 ribu rupiah dan kalau sudah diolah jadi bahan tepung pun beda lagi harganya.

Hanya saja sejauh ini mbak Ira masih menjual hasil beli umbi porangnya berupa umbi mentah ke Nganjuk. Per harinya tiap orang bisa mendapatkan 50 sampai 70 kg. Ini sangat membantu para warga karena bisa mencari umbi porang di hutan liar untuk menambah penghasilan selain bertani.

Sumber Penghasilan Baru Desa Plabuhan di Tengah Pandemi Covid-19
tanaman porang yang jadi sumber penghasilan baru warga desa Plabuhan

Manfaat porang banyak digunakan untuk bahan kosmetik, tepung, penjernih air dan juga pembuatan lem dan jelly. Ketika kami wawancarai apakah tidak ada keinginan untuk budidaya sendiri tanaman porang mereka menjawab masih butuh bimbingan bantuan dinas terkait. Kalaupun ada keinginan itu akan menggunakan lahan Perhutani yang sudah ada untuk budidayanya karena tanaman porang itu sendiri mudah sekali untuk ditanam dan cocok di lahan apapun. Warga berharap semoga ada dinas terkait memberikan penyuluhan dan bimbingan tentang budidaya porang.

Mengakhiri obrolan kami dengan warga mereka berharap semoga nilai jual umbi porang makin naik agar hasil mata pencaharian warga terbantu apalagi karena kondisi pandemi seperti ini.

(At)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *