SMPN 1 KRAS Kabupaten Kediri Tetap Belajar Meski Dalam Keterbatasan

oleh -681 Dilihat
Sumber: Blogspot SMPN1kras

SMPN 1 KRAS Kabupaten Kediri Tetap Belajar Meski Dalam Keterbatasan

www.suryanenggala.id– Kediri. Kediri, 21 Desember 2020. Pembelajaran dalam jaringan yang lebih jelas dengan istilah “daring” di UPTD SMPN 1 Kras Kabupaten Kediri sudah mulai dilaksanakan selama masa belajar dari rumah. Sekolah negeri yang mempunyai slogan “Cerdas Kreatif dan IMTAQ” ini telah menetapkan pembelajaran meski dalam keterbatasan, sedangkan untuk menuju daring maka perlu adanya persiapan, uji coba, pelaksanaan dan evaluasi.

Pelaksanaan untuk menuju daring tersebut dimulai dari diantaranya :

  1. Analisis persiapan (analisis tentang kebutuhan akan pembelajaran dan ketersediaan sumber daya yang cukup) oleh Kepala sekolah;
  2. Penetapan Program
    Penetapan Program/Aplikasi yang digunakan untuk belajar dari rumah berdasarkan analisis yang sudah diambil;
  3. Kegiatan Belajar Daring
    Penggunaan Google Classrom setelah melewati masa uji coba, pembelajaran normal sudah bisa dilaksanakan oleh guru dan murid;
  4. Analisis Program
    Analisis program/aplikasi yang sesuai dengan sumber daya di sekolah agar kegiatan belajar daring bisa berjalan dengan lancar oleh tim IT;
  5. Sosialisasi dan Uji Coba.
    Sosialisasi penggunaan Google Clasroom kepada guru dan siswa, dilanjutkan masa uji coba selama 1 minggu;
  6. Evaluasi.
    Evaluasi kegiatan belajar menggunakan Google Clasroom selama 2 minggu, sekaligus motivasi kepada bapak dan ibu guru yang sudah melaksanakan tugas dengan baik oleh kepala sekolah.

Sedangkan konsep yang digunakan dalam jaringan meliputi kreatifitas, profesionalisme, fleksibilitas dan motivasi.
Kreatif supaya guru mulai dan lebih kreatif, memberikan materi yang bervariasi, dalam pembelajaran daring sehingga siswa tidak bosan.

Baca juga :
SMPN 1 KRAS Kabupaten Kediri Tetap Belajar Meski Dalam Keterbatasan
Kepala Sekolah SMP 1 Kras

Pramudi selaku Kepala Sekolah SMPN 1 Kras menjelaskan, “fleksibel disini adalah aplikasi yang digunakan adalah Google Clasroom yang memang sudah ditetapkan, akan tetapi jika ada siswa yang kesulitan atau keterbatasan jaringan boleh mengumpulkan tugas via Whatsapp. Profesional Guru melakukan tugas pokok dan fungsi meskipun secara daring/online. Motivasi, selain memberi materi, guru juga memberi motivasi belajar meskipun keadaan belum normal/terbatas,” jelasnya.

Penggunaan Google Classroom mencakup absensi siswa yaitu mengecek kesiapan jaringan dan siswa sebelum pembelajaran dimulai, memberikan materi : memberi materi kepada siswa baik barupa file, link maupun Youtube, memberikan tugas kepada siswa baik berupa file, maupun Google Quiz /Google Form, dan mengumpulkan tugas yaitu guru melakukan penilaian dari tugas yang sudah dikerjakan siswa, kemudian dikumpulkan melalui Google Clasroom.

Evaluasi dilakukan oleh kepala sekolah dengan mempunyai akses lebih yaitu kepala sekolah punya akses ke kelas-kelas untuk monitoring, kepala sekolah masuk di kelas-kelas sebagai tambahan, yang memiliki akses untuk memantau kinerja guru, dan respon siswa terhadap pembelajaran daring melalui Google Clasroom, kepala sekolah juga bisa memberikan feedback berupa motivasi, saran atau teguran baik secara langsung di class room atau secara pribadi melalui Whatsapp sedangkan untuk evaluasi dilaksanakan menyeluruh mulai dari sumber daya manusia dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran dalam jaringan.

Pengambil kebijakan,
Mengambil kebijakan atas hasil evaluasi, meliputi kelebihan dan kekurangan selama pelaksanaan, kemudian menemukan solusi untuk meminimalisir masalah yang akan datang.

Inovator dan motivator,
Terus menginovasi dan memotivasi guru-guru agar semakin kreatif dan semangat melaksanakan tugas pokok dan fungsi serta mengingatkan agar tidak mudah menyerah terhadap keadaan, hingga mewujudkan suasana yang kondusif di sekolah.

(Ny)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *