Potensi Wisata Literasi Edukasi Prasasti Cemandi Desa Kunir
www.suryanenggala.id– Blitar. Senin (16/11/2020). ” Kenali sejarah, cintai serta lestarikan ” sebuah pesan moral komunitas Dtravellers Blitar. Galy Hardyta, S.pt., M.sc dalam bincang-bincang dengan suryanenggala.id di TamTree Coffe Jl. Borobudur No. 60 Bendogerit Kota Blitar, Galy menuturkan tentang keberadaan prasasti Cemandi di Desa Kunir Kec. Wonodadi, lebih tepatnya berada di lokasi Ponpes Al-Kamal.
Prasasti tersebut terletak pada batu nisan makam Auliya Cemandi sebutan masyarakat Desa Kunir Imam Hambali Bin Ahmad kondisi prasasti tersebut dalam perawatan yang baik oleh pihak Ponpes Al-Kamal terangnya. Bahkan oleh warga sekitar prasasti tersebut dikeramatkan oleh warga sekitar.
” Pihak dinas terkaitpun memberikan dukungan dan kerjasama yang baik saat kami melakukan evakuasi batu inskripsi purbakala baru-baru ini di Desa Gandusari. ” lanjut Galy.
Menurut catatan R Ouddheidkundig Onderzoek tahun 1908 ditemukanlah prasasti Cemandi yang berasal dari masa Kerajaan Panjalu Kediri 1180 masehi.
Kondisi masyarakat Kunir dalam dinamika pariwisata berbasis masyarakat yang religi dengan budaya kampung MANAKIB bisa menjadikan kosep wisata literasi edukasi dengan pengertian mengisi waktu luang dengan membaca dan menulis. Terlihat jelas gambaran itu dalam lingkup area Pondok Pesantren Al-Kamal dan hal sudah menjadi pemandangan sehari-hari.
Kegiatan membaca di sini dapat diartikan membaca Kitab Manakib, buku, jurnal, majalah, surat kabar, atau juga dapat diartikan pergi ke suatu tempat untuk mencari informasi, berkunjung ke toko buku, museum,prasasti dan sebagainya. Bagi sebagian orang kegiatan sangatlah mengasyikan.
Kampung santri pondok Al-Kamal modern perlahan mengubah prilaku kurikulum Salafiyah berganti modern pengenalan teknologi sebagai pendekatan akrab dengan lingkungan sekitar menjadi kultur masyarakat Desa Kunir. Dan merupakan SDM (sumber daya manusia) yang tidak akan habis berbeda dengan SDA sumber daya alam yang kian terbatas.
(adv/fe/kominfo)