Masjid An-Nur Blitar Udanawu, Jadikan Ladang Investasi Rumah Surga (Bank Jatim Rek-Bersama a/n Masjid An-Nur 3505021507680002)

Masjid An-Nur Blitar Udanawu, Jadikan Ladang Investasi Rumah Surga (Bank Jatim Rek-Bersama a/n Masjid An-Nur 3505021507680002)

www.suryanenggala.id– Blitar. Minggu (15/11/2020) Pembangunan Masjid “An-Nur” Dusun Udanawu RT. 03 RW. 02 Desa Karanggondang Kecamatan Udanawu Kabupaten Blitar, tepatnya di jalur jalan provinsi, Jalan Raya Kediri-Blitar, Desa Karanggondang gang Jalan Masjid An-Nur masuk ke timur 500m. Bangunan dengan luas 821 m2, denga sertifikat tanah wakaf No. 01, asal hak milik No. 56, akta Ikrar Wakaf tanggal 27/04/2007, No : 13.05.07/w/12/IV/2007 dengan surat ukur No : 00005/Karanggondang/2007.

Satu-satunya masjid di Udanawu yang dalam tahap pengerjaannya 75% hampir selesai, terang ketua takmir masjid “An-Nur” Haji Romeli (65 tahun) saat dimintai keterangan Surya Nenggala.

Di tempat terpisah “Kyai Bahrudin” selaku imam masjid juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh hamba Allah yang telah rela, ihklas mentransfer (donasi) ke rekening bersama Bank Jatim masjid An-Nur nomor rekening 3505021507680002 guna pembangunan masjid An-Nur di Desa Karanggondang, Udanawu segera rampung dan bisa digunakan majelis ilmu serta sholat berjamaah jelasnya.

Masih menurut Kyai Bahrudin, dijadikan dunia sebagai tempat ladang kesempatan beramal saleh. Namun, sedikit orang menyadari akan hal itu. Hanya mukmin yang mampu memahaminya. Dijadikan dunia sebagai persiapan menuju kehidupan akhirat (alam keabadian). Karena itu, menjadikan berbagai fasilitas yang ada sebagai sarana memperbanyak amal saleh (sedekah jariyah)

Kehidupan dunia bukanlah tujuan utama, melainkan jembatan menuju akhirat. Bagi Mukmin, dunia tidak lain sebagai tempat ibadah, tempat bersedekah, tempat berjihad, dan tempat berlomba dengan saudaranya untuk menggapai kebaikan ridho Tuhan, atas usahanya itu tergolong orang-orang yang bertakwa. Senantiasa memperbanyak bekal, yaitu takwa.

Baca juga :

• Mencetak Wirausahawan Asli, Disnakertrans Kabupaten Blitar Berikan Pembinaan dan Keterampilan Bagi Tenaga Kerja dan Masyarakat

Meyakini hanya dengan takwa, kebahagiaan sebenarnya bisa diraih. Allah SWT berfirman, “Berbekallah, dengan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa.” (QS Al-Baqarah:197).

Kehidupan dunia hanya sementara. Jadikan iman, islam, ihsan sebagai motivator, pendorong diri untuk terus beramal saleh. Sebab, hanya amal saleh yang akan menemani perjalanan kita, kelak setelah mati. Manfaatkan waktu yang terbatas ini untuk beribadah sebaik mungkin. Beramal saleh dengan apa yang kita miliki (harta,kedudukan,jiwa).

Jika dikaruniai harta, berinfaklah. Jika diberikan ilmu, manfaatkan dan ajarkanlah. Bantulah orang yang membutuhkan. Sekecil apa pun kesempatan berbuat baik hadir, kita harus mampu memaksimalkannya.

Allah berfirman, “Orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka kebahagiaan dan tempat kembali yang baik.” (QS ar-Ra’d Ayat: 29).

Ketahuilah segala apa yang kita peroleh adalah dari Allah. Maka sudah sepatutnya, kita pergunakan di jalan yang Dia ridhoi. Gunakan semua itu untuk memperoleh pahala dari-Nya (QS al-Qashash:77). Bagi Mukmin sejati, dunia tidak lebih dari sebuah penjara. Tidak bisa bebas sepuas-puasnya, apalagi mengumbar nafsu semaunya. Ada aturan yang membatasinya. Jika melewati batas itu, dirinya akan terjungkal sedalam-dalamnya ke lembah kenistaan yang berujung pada penyesalan.

Begitulah Rasulullah SAW mengabarkan, dalam sabdanya, “Dunia itu penjara bagi orang Mukmin dan surga bagi orang kafir.” (HR Muslim). Keimananlah yang senantiasa membimbing hati dan penglihatannya. Ketika melihat suatu kegelapan, akan mengingat kegelapan alam kubur. Jika melihat sesuatu yang menyakitkan, akan ingat siksa Allah. Jika mendengar suara yang keras, ingat suara sangkakala hari kiamat. Saat melihat orang yang tidur nyenyak, membayangkan orang yang meninggal. Manakala melihat kelezatan, pikirannya langsung ke surga. Kesadaran itu akan membuat Mukmin selalu waspada dan mawas diri. Sesegera mungkin menjauhi kemaksiatan dan bergegas dalam beramal saleh.
Semua dilakukanya penuh kerinduan,seberapa besar rindumu padanya sang Maha Besar??terang Ustad Bahrudin sambil mengucap salam pada Surya Nenggala.

(fe)