Pembukaan Acara Tawassul Kebhinekaan dan Ikhtiyar Kepemudaan “Membumikan Islam Rahmatan Lil Alamin” Dalam Rakernas PP FKDMI Tahun 2020

oleh
(Foto:Krmnt/SuryaNenggala)

Pembukaan Acara Tawassul Kebhinekaan dan Ikhtiyar Kepemudaan “Membumikan Islam Rahmatan Lil Alamin” Dalam Rakernas PP FKDMI Tahun 2020

www.suryanenggala.id — Jakarta. Forum Komunikasi Dai Muda Indonesia (FKDMI) adalah organisasi dakwah yang berada dibawah naungan Kemenag RI yang didirikan pada tahun 1996, yang berawal dari Pembibitan Calon Dai Muda (PCDM).

Acara Tawassul Kebhinekaan dan Ikhtiyar kepemudaan dalam rangka Rakernas FKDMI Tahun 2020 di kantor BBPLM Jl. Pengantin Ali I No. 7 Ciracas Jakarta Timur, dihadiri oleh Direktur Penerangan Islam Kemenag RI KH Dr. Drs Juraidi M.A, Sekjen DPP KNPI Jauhari MM, Nur Rahmat Farhan Jamil, S.H., (Sekjend PP FKDMI). Sedangkan Ketua Umum FKDMI Moh Nurhuda tidak bisa hadir ditengah-tengah acara dikarenakan masa pemulihan akibat terpapar Covid-19.

Acara terselenggara atas dukungan penuh dari Kemenag RI, dan didukung pula olehi Kemendes dan Transmigrasi, Kemenpora serta Kemendikbud. Lagu kebangsaan Indonesia Raya dikumandangkan oleh segenap yang hadir sebagai tanda dimulai nya acara kemudian dilanjutkan dengan Mars FKDMI.

Sebagaimana yang dikutip wartawan Suryanenggala, Ahmad Andi Wibowo M.Si Ketua panitia, dalam pidato laporanya mengatakan “Kemenag RI diharapkan mampu memberikan sedikit sentuhan kepada FKDMI. Supaya mampu maksimal dalam mengemban amanah dakwah, dengan maksud dapat berkordinasi serta berkolaborasi disemua sektor di Kemenag RI”.

Selanjutnya Gus Munif wakil ketua umum PP FKDMI menyampaikan dalam pidato sambutanya bahwa “Kebatilan yang tertata dengan baik akan mampu mengalahkan kebenaran yang tidak tertata dengan baik. Sehingga melalui rakernas FKDMI hal tersebut akan dibalik untuk mengalahkan kebatilan tersebut”.

Baca juga :

Sejalan dengan apa yang disampaikan Gus Munif, Sekjen DPP KNPI juga mengemukakan dalam Pidatonya “FKDMI diharapkan mampu mengembangkan pola ekonomi koperasi. Sebagaimana yang pernah diserukan oleh beliau KH. Hasyim Asy’ari pada tahun 1918 dengan membentuk syirkatul minan untuk menunjang pergerakan dakwah para Dai dan salah satunya dengan pemberdayaan wakaf produktif”.

KH Dr. Drs. Juraidi M.A dalam pidato pembukaan acara Rakernas menginginkan pemuda harus hidup dinamis dan produktif. Karena tantangan dakwah di era milenial semakin dahsyat dengan adanya arus deras informasi. Sehingga Dai harus menguasai IT agar mampu mengimbangi konten negatif dan penyebaran faham radikal lewat medsos yang mempertentangkan agama dengan negara. Menurut beliau ada tiga konsep dalam ajaran agama yaitu Integritas,Sekuleritas dan Konfrontatif yaitu mempertentangkan agama dengan negara.

Sebagaimana yang dikutip wartawan Suryanenggala, dalam pidatonya KH Dr. Drs. Juraidi M.A mengatakan,”Saya sependapat dengan apa yang disampaikan Wapres bahwasanya bentuk khilafah tertolak di Indonesia bukan karena khilafah itu tidak baik. Tetapi disebabkan karena Indonesia punya konsensus nasional atau negara kesepakatan dan NKRI itu sudah final tidak bisa dirubah lagi”.

KH Dr. Drs Juraidi M.A

“sehingga Dai harus bisa menyampaikan faham moderasi beragama yakni mengambil jalan tengah atau disebut toleransi, keseimbangan serta berwawasan luas”.imbuhnya

Di sesi akhir acara ditutup dengan doa oleh pimpinan wilayah FKDMI dari Sumatera Barat. Rakernas FKDMI yang diselenggarakan tahun ini diharapkan mampu melahirkan strategi brilian bagi para Dai Muda dalam menghadapi tantangan.

(Krmnt)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *