Ditempatkan di Lahan Bekas Sampah, Penjual Mamin Wisata Ngembag Kebingungan
www.suryanenggala.id– Ponorogo. Sesalkan adanya penggusuran lahan pedagan yang sebelumnya berjualan didalam pagar area lokasi wisata kemudian dipindah disebelah lahan parkir motor menyebabkan keluhan dari penjual makanan dan minuman (Mamin).
Seperti disampaikan oleh penjaga parkiran Wisata Ngembag, Kateni, warga RT. 1 RW. 1 Kelurahan Ronowijayan Siman Ponorogo. Ia yang mencarikan lahan baru akibat digusurnya lahan yang biasa digunakan warga sekitar untuk berjualan, Kamis (29/10/20).
“Sempat ricuh mbak, penjual ditempatkan ditempat pembuangan sampah diluar pagar. Akhirnya saya lobi lahan perseorangan milik STKIP PGRI Ponorogo dan saya ikut berjualan sementara disitu, akhirnya diperbolehkan. Logikanya kalo wisatawan masuk, mau keluar beli jajan takutnya ditarik tiket lagi kan. ” Urainya.
Sekitar 16 lapak warga yang digusur akhirnya mati apalagi dengan tidak adanya perkembangan wisata yang dinilai begitu – begitu saja oleh pengunjungnya.
“Sekarang tinggal beberapa warung saja itupun penghasilannya sudah menurun drastis, banyak gerobak menganggur seperti dilihat itu mbak. ” Tambahnya.

Memang ketika dilihat hanya 2 atau 3 lapak saja yang buka dan terkesan sepi sekali. Ketika tim Media Surya Nenggala meminta informasi, sampai jam 13.00 WIB mereka yang sejak pagi berjualan masih mendapatkan 25 ribu rupiah kotor belum hasil bersihnya.
Pengumuman dipindahnya kios atas dasar pemberitahuan dari Dinas Pariwisata yang saat itu diketuai H. Lilik Slamet Raharjo, M.M tertanggal 26 Juni 2019 dan sampai 14 Juli 2019 harus pindah keluar dengan wacana diberlakukan ticketing dan gelang wisata.
“Sepi sekali mbak, hanya 30 an orang paling banyak hari biasa, kalau Minggu dulu ratusan sekarang sedikit sekali.” Begitu kata Kateni, sembari membawa tim ke salah satu penjual yang lapak anaknya terpaksa tidak bisa berjualan yaitu penjual bernama Mey.
“Untuk wacana diadakan lapak kembali didalam sudah ada tapi belum tahu, kapannya, semoga segera jadi dan ramai kembali.” Harapnya.
(LL)