Bahasa Jawa Mulai “Sekarat” Penggunaannya, MGMP Jegeg Ponorogo Susun Program Kerja

oleh
Ketua MGMP SMK dan SMA mengapit para Pembinanya, (Tengah Kiri, Kuntowiyono, Tengah Kanan, Agus Prasmono) (Foto:LL/SuryaNenggala)

Bahasa Jawa Mulai “Sekarat” Penggunaannya, MGMP Jegeg Ponorogo Susun Program Kerja

www.suryanenggala.id– Ponorogo. Akhir-akhir ini, tata krama dan unggah-ungguh Bahasa Jawa sudah jarang diterapkan dalam kehidupan sehari – hari. Generasi muda tidak mampu lagi membedakan Bahasa Jawa alus maupun kasar dalam berkomunikasi dengan orang lain. Kondisi sperti ini dirasa sangat memprihatikan para orang tua dan guru, karena dikhawatirkan kedepannya Bahasa Jawa akan hilang ditelan bumi.

Menanggapi kondisi semacam ini, MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) Bahasa Jawa SMA/SMK Se-Kabupaten Ponorogo yang dikenal dengan MGMP “Jegeg” atau berarti “hebat” bertekad memperbaiki mutu pembelajaran dengan mengadakan pembahasan program kerja yang diadakan di Aula SMA Negeri 1 Ponorogo, Selasa (27/10/20).

Beberapa Program kerja termasuk Workshop Bahasa Jawa melalui virtual seperti lomba nembang macapat, geguritan, penyusunan materi buku pegangan dan bahan ajar dibahas dalam acara tersebut.

Nadhif Dwi Saputra, M.Pd., Ketua MGMP SMA menyampaikan. ” Kita berencana meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran melalui pembaruan materi. Karena kita lihat selama ini buku dari produk MGMP Bahasa Jawa Ponorogo bisa diterima di kalangan luas.”

Baca juga :
Bahasa Jawa Mulai "Sekarat" Penggunaannya, MGMP Jegeg Ponorogo Susun Program Kerja
Penyerahan bingkisan Buku oleh Pembina MGMP SMA, kuis Cangkriman Bahasa Jawa
Bahasa Jawa Mulai "Sekarat" Penggunaannya, MGMP Jegeg Ponorogo Susun Program Kerja
Guru SMA SMK Kabupaten Ponorogo Anggota MGMP Bahasa Jawa

Selain itu Arfa Dhani Nugraha, M.Pd juga menambahkan penyampaian rekannya terkait program kerja. ” Kami minta semua untuk konsekuen meningkatkan mutu pembelajaran dan rutin dalam kegiatan MGMP. Karena kegiatan ini sangat penting untuk evaluasi dan menampung masukan-masukan yang berguna untuk pembelajaran, ” ujar Arfa.

Beberapa hal tentang pembinaan dan pengarahan juga disampaikan oleh Pembina MGMP Bahasa Jawa SMA, H. Agus Prasmono, M.Pd dan juga Pembina MGMP Bahasa Jawa SMK, Kuntowiyono, M.T. yang hadir pada kesempatan teesebut.

“Kadang saya prihatin, anak-anak jaman sekarang sulit membedakan mana bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi dengan kawan ataupun orang yang lebih tua. Kadang diri sendiri malah dibahasakan krama, padahal bahasa krama kan untuk orang yang lebih tua ataupun lebih dihormati. ” Urai Agus Prasmono disertai seloroh untuk mencairkan suasana.

Sebagai Pembina MGMP SMA, ia juga menyisipkan beberapa karyanya dalam majalah kecil Bahasa Jawa yaitu “Larik” yang mulai diberdayakan oleh MGMP Ponorogo.

(LL)

Responses (2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *